CIANJUR – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disukcapil) Kabupaten Cianjur menyebutkan jika tingkat kesadaran warga untuk membuatkan Kartu Identitas Anak (KIA) masih rendah. Oleh karena itu, kerjasama dengan Paud dan lembaga pendidikan lainnya akan dilakukan untuk menggenjot KIA.
Plt Kepala Disdukcapil, Muchsin Sidiq El Fatah mengatakan, baru sedikit warga Cianjur yang membuat KIA, sementara sebagian besarnya masih belum mengetahui secara pasti keberadaan KIA dan fungsinya.
“Sebenarnya sudah disosialisasikan terus, tapi memang masih banyak yang belum tahu detilnya seperti apa,” kata Sidiq kepada Cianjur Ekspres, Rabu (16/1).
Menurutnya, Disdukcapil akan berusaha untuk menggenjot kesadaran warga dalam membuat KIA. Di antaranya melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SDN, dan tingkatan lainnya.
“Rencananya dengan PAUD di wilayah perkotaan dulu, selanjutnya dengan diperluas lagi hingga menyeluruh,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, Disdukcapil juga akan bekerjasama dengan toko buku, perbankan, dan lainnya. Hal itu dilakukan untuk menarik minat pembuat KIA. Nantinya mereka yang menunjukkan KIA akan mendapatkan potongan harga untuk pembelian buku atau barang lainnya.
“Masih dikomunikasikan untuk hal itu, tapi bisa jadi dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran KIA,” kata dia.
Sidiq menambahkan, KIA sangat penting untuk anak, dimana mereka yang di bawah 17 tahun dapat memiliki data kependudukannya sendiri. “Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, minimalnya bisa dilihat dari identitas anak tersebut. Banyak lagi manfaatnya,” kata dia. (bay/sri)