Sampah Menumpuk di Sungai Kandangsapi

0 Komentar

CIANJUR – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, terus melakukan penggerukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasirsembung. Pasalnya, sampah tersebut menyumbat saluran sungai Kandangsapi akibat banjir bandang.
Berdasarkan pantauan, sampah TPAS Pasirsembung yang di pagari usuk bambu setinggi enam meter itu terbawa arus saat banjir bandang Minggu (13/1) lalu. Sehingga sampah terbawa arus dan menutupi sungai.
Kasi Pengelolaan sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan, mengatakan, pihaknya menerjunkan dua alat berat untuk melakukan penggerukan sampah yang menutupi saluran sungai Kandangsapi.
“Kami melakukan penggerukan sejak Minggu (13/1). Hingga hari ini (Kemarin, red) sampah kami masih melakukan penggerukan,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di ruangannya, Rabu (16/1).
Menurutnya, diperkirakan penggerukan sampah tersebut hingga tiga bulan kedepan, karena untuk mengantisipasi sampah terbawa arus kembali. Selain itu, pihaknya melakukan pelebaran dan memperdalam saluran sungai.
“Kami akan melebarkan saluran sungai Kandangsapi mencapai lima meter dengan kedalaman empat meter, agar bila ada kiriman air sampah ini tidak terbawa harus,” kata dia.
Wawan menjelaskan, seharusnya untuk mengantisipasi terjadinya jatuhan sampah ke sungai melakukan pembangunan TPT dipinggir sungai. Namun, terbenturnya anggaran pihaknya hanya memasang kembali usuk bambu.
“Jadi untuk sementara, kami memasang kembali usuk bambu, karena untuk TPT tidak mungkin bisa kan belum ada anggarannya,” katanya.
Menurutnya, TPT adalah solusi tepat agar sampah tidak terbawa arus air. Namun, sebelum pemasangan TPT usuk bambu dipasang agar sampah tidak menggeser ke aliran sungai.
“Nanti kalau sudah ada anggaran tinggal memasang TPT disamping usuk bambu
sehingga TPT bisa kuat dan kokoh, dan tidak mudah digeser sampah,” ujarnya.
Wawan mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan penyaringan sampah Non Organik dan Organik, serta melakukan peleburan sampah di TPAS Pasirsembung.
“Kami sudah memiliki mesin Incenelator untuk peleburan sampah, meski mesin kecil tapi kapasitas sehari mencapai dua kintal sampah perhari,”kata dia.
Dengan begitu, tambah dia, sampah di TPAS Pasirsembung akan mengalami pengurangan, tidak menggunung seperti saat ini. “Kedepannya akan dipilih dulu sampahnya, mana yang bisa di leburkan mana yang tidak, sehingga sampah semakin mengurang dan masih bisa bertahan lima bulan lebih,” pungkasnya.(bay/red)

0 Komentar