Jl PASIR GEDE RAYA – Puluhan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur melakukan audiensi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-Kes) dan direksi rumah sakit di ruang rapat direksi, Senin (14/1). Mereka mempertanyakan klaim jaminan kesehatan dari BPJS yang belum dibayarkan ke rumah sakit selama beberapa bulan.
Pasalnya hal itu juga membuat insentif dan jasa layanan terhadap pegawai juga tertunda selama lebih kurang tiga bulan. Akibatnya, para karyawan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Awalnya, audiensi tersebut bakal dilakukan di Kantor BPJS Kesehatan Cianjur di Jalan Raya Bandung, namun lokasi pun diubah menjadi di ruang rapat direksi RSUD Cianjur.
Koordinator massa, Edi Sutanto mengatakan, audiensi selama lebih kurang dua jam tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Sebab pembayaran tetap hanya dilakukan untuk sebulan dari total tiga bulan dana klaim yang belum terbayarkan.
“Jadi hanya yang Oktober yang dibayarkan, sementara November dan Desember masih belum jelas kapannya. Kami tentu kecewa, karena tidak ada hasil yang memuaskan setelah komunikasi ini,” kata dia kepada wartawan usai audiensi, kemarin.
Dia mengungkapkan, pembayaran yang hanya sebulan tersebut tidak akan menutupi kebutuhan yang selama beberapa bulan terakhir. Pasalnya, selama ini pegawai dilingkungan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur terpaksa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil pinjaman. Bahkan, sebagian dari mereka terpaksa harus menjual barang berharga miliknya.
“Kondisi itu disebabkan, belum dibayarkannya uang insentif selama lebih kurang tiga bulan terakhir oleh pihak manajemen, karena tersendatnya dana klaim dari BPJS Kesehatan. Sekarang hanya ditutupi dengan sebulan pembayaran, tidak akan sebanding, termasuk untuk menutupi yang sudah dipinjam,” kata dia.
Oleh karena itu lanjut Edi, para pegawai akan terus mendesak manajemen rumah sakit dan BPJS Kesehatan agar segera membayarkan insentif yang menjadi hak pegawai.
Jika tidak, ribuan pegawai RSUD Sayang, Cianjur akan melakukan aksi damai ke Pendopo Kabupaten Cianjur untuk meminta Pemkab Cianjur memberikan solusi terkait belum dibayarkannya hak pegawai.
“Kalau memang terus tidak ada kepastian kami akan gelar aksi damai. Bagimana pelayanan akan maksimal, jika para pegawainya dibiarkan seperti ini,” kata dia.