JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyebutkan, perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2018 terus tumbuh positif. Menurut dia, target ekonomi mencapai yang diharapkan. Realisasi APBN 2018 juga menunjukan kinerja pemerintah yang sangat sehat dan kredibel.
Berdasarkan laporan dari Menteri Keuangan, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai 5,15 persen. Dia menyebutkan, angka pertumbuhan ini disebutnya sangat positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia juga menyatakan inflasi dapat terkendali di tingkat yang rendah di bawah 3,5 persen. Begitu pun dengan nilai tukar rupiah yang dapat dijaga.
“Defisit, laporan terakhir yang saya terima sebesar 1,76 persen dari PDB. Kemudian, keseimbangan primer, ini juga sangat penting sekali, keseimbangan primer negatif Rp 1,8 triliun, sudah mendekati nol. Ini patut kita garis bawahi, hasil ini jauh lebih baik dari rencana APBN sebesar negatif Rp 87,3 triliun,” ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Program dan Kegiatan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1).
Jokowi menyebut pendapatan pemerintah telah melampaui target APBN yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari APBN 2018. Begitu juga dengan belanja negara yang mencapai 99,2 persen dari APBN 2018 untuk mengejar target pembangunan.
Mantan Gubernur DKI Jakarata itu pun menyampaikan rasa terimakasihnya atas kinerja jajarannya tersebut. Namun, ia juga mengingatkan jajarannya untuk menguatkan konsolidasi antara sektor riil, dunia usaha, dunia industri dengan moneter dan fiskal mengingat gejolak ekonomi dunia yang masih terjadi.
“Sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam pengendalian impor dapat dilakukan, kemudian dalam memacu ekspor dan meningkatkan modal masuk lebih baik 2019,” katanya.
Pada tahun ini Jokowi mengatakan pemerintah akan lebih fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran. Salah satunya dengan melakukan pelatihan, mengembangkan sekolah kejuruan, dan lain-lain.(pe/bbs/tts)