Harga Sembako Sulit Dikendalikan

Harga Sembako Sulit Dikendalikan
PANEN: Karena musim hujan, petani sayuran di Ciguntur, Desa Cipendawa ini lebih memilih penen lebih dini. Dikawatirkan kalau terus menerus hujan terjadi sayuran akan busuk dan petani merugi.
0 Komentar

CIANJUR – Dinas Koprasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskopperdagin) Kabupaten Cianjur mencatat kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Cianjur. Perkembangan harga tersebut tercatat sebagai upaya antisipasi.
Kepala Diskopperdagin Kabupaten Cianjur Himam Haris melalui Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Diskopperdagin Sukri, mengatakan, selama ini harga di pasar tidak terkendali karena bahan pokok di Indonesia tidak disubsidi pemerintah.
“Kalau ada subsidi maka harga di pasaran dapat dikendalikan, terlebih kalau pemerintah pusat mengeluarkan subsidi untuk bahan pokok,” kata Sukari, Jumat (23/11),
Dia menjelasakan, selama ini wewenang Diskopperdagin hanya sebatas mencatat harga yang ada di Pasar Cianjur dan meloporkannya ke provinsi atau ke pusat.
“Setiap hari petugas lapangan selalu berkeliling dan mencatat harga yang berlaku di pasar, saya pun selalu menerimanya laporan tersebut. Tidak hanya petugas, kami mendapat laporan langsung dari pedagang,” katanya.
Menurut dia, beberapa bahan pokok yang sedang melonjak saat ini di sebabkan faktor cuaca, sehingga petani mengalami gagal panen, sedangkan untuk hasil laut karena nelayan tidak berani melaut akibat cuaca esktrem.
“Akibatnya gagal panen dan ada oknum yang menimbun bahan pokok, sehingga pasokkan ke pasar tidak terpenuhi, dan berdampak terhadap melonjaknya harga bahan pokok,” katanya.
Ia menuturkan beberapa waktu lalu, pihaknya bersama Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, melakukan sidak kebeberapa pasar yang ada di Cianjur terkait melonjaknya harga kebutuhan.
“Kami melakukan sidak bersama wabup ketika harga daging ayam melonjak naik dan mencatat serta merinci mulai dari peternak, tempat pemotongan, agen dan distributor sampai ke pembeli dan harga memang sulit dikendalikan,” katanya.
Dia menyesalkan adanya oknum atau broker sekaligus pemilik modal yang besar selalu mengendalikan harga di pasaran. Sehingga pihaknya berharap pedagang dapat membaca situasi untuk menstok barang.
“Sehingga ketika terjadi pemakaian tinggi, pedagang tidak dirugikan oleh broker yang selama ini memainkan harga ketika moment tertentu seperti hari raya, hari besar keagamaan dan akhir tahun,” tegasnya.(bay/sri)

0 Komentar