Maung Bodas Ngabungbang Silat

Maung Bodas Ngabungbang Silat
BUDAYA: Pimpinan Padepokan Maung Bodas tengah menunjukkan salah satu benda pusaka yang akan dimandikan. Kegiatan tersebut merupakan upaya pelestarian budaya.
0 Komentar

SETELAH adzan ashar berkumandang, puluhan warga Desa Sukamulya berkumpul di sebuah Padepokan Maung Bodas yang beralamat di Kampung Bojong Maja RT 03/RW 07, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang.
Mereka berkumpul bukan untuk menyaksikan tanding antar padepokan, melainkan untuk menyemarakkan peringatan maulid nabi Muhammad SAW dan pencucian benda pusaka.
Sebelum dilakukan acara peringatan maulid nabi, warga yang kebanyakan mengenakan baju pencak silat itu terlebih dahulu menggelar acara Ngabungbang dengan menampilkan pencak silat.
“Sebelum menginjak ke sesi utama, atau peringatan maulid nabi, di Kampung kita ini selalu mengadakan seni budaya pencak silat. Dan nantinya akan dilakukan memandikan benda-benda pusaka,” ucap Kepala Desa Sukamulya Iman kepada Cianjur Ekspres
Ngabungbang adalah peribahasa sunda untuk menyambut malam 12-14 disetaip bulan Mulud atau Robiulawal. Acara akan berlangsung dari siang hingga malam hari. Acara ini merupakan tradisi, yang sudah berjalan selama 6 tahun terakhir. Selain itu juga bertepatan dengan hari jadi Padepokan Maung Bodas.
Kenapa di acara ini ada kegiatan salah satunya memandikan benda-benda yang bersifat mistis. Karena bentuk dari rasa syukur kepada Allah SWT dan menjaga barang-barang sepeninggalan orang tua dahulu. “Kalau bukan kita yang menjaga dan merawat ini semua, mau siapa lagi,” katanya.
Salah satu tujuan kegiatan tersebut tiada lain ingin melestarikan budaya, karena dalam pelaksanaannya pun nantinya akan di adakan tabligh akbar, doa bersama dan tawasulan bersama.
“Tujuannya ingin melestarikan seni budaya sunda, dan juga menjaga barang-barang sepeninggalan orang tua. Pada hakekatnya kita meminta kepada Allah SWT, adapun untuk benda-benda pusaka yang saat ini akan dimandikan ini tujuannya ingin menghargai dan menjaga peninggalan orang tua kita terdahulu,” ucapnya.
Ida Farida (41) salah satu orang tua murid yang belajar pencak silat di Padepokan Maung Bodas sangat medukung di gelarnya acara maulid nabi di gelar dengan berbagai acara, seperti ngabungbang, pencak silat dan beberapa kegiatan lainnya.
“Yang saya tahu, baru di Desa Sukamulya, kalau ada acara peringatan maulid dengan berbagai kegiatan. Saya sebagai warga sekaligus sebagai orang tua dari anak didik pencak silat Padepokan Maung Bodas, sangat apresiasi karena selain bisa mendidik ke anak juga menjaga kelestarian budaya sunda,” katanya.

0 Komentar