Kelurahan Bohera Sosialisasikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Kelurahan Bohera Sosialisasikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan
KELURAHAN Bojongherang, Kecamatan Cianjur melakukan sosialisasi program pendidikan keluarga pada 1.000 hari pertama kehidupan yang dilakukan di aula kelurahan baru-baru ini
0 Komentar

CIANJUR – Menghindari adanya warga yang terkena stunting (masalah kurang gizi kronis), Kelurahan Bojongherang (Bohera), Kecamatan/Kabupaten Cianjur menggelar sosialisasi program pendidikan keluarga pada 1.000 hari pertama kehidupan yang dilakukan di aula kelurahan Bojongherang baru-baru ini.
Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari kader Posyandu, PKK dan kepala Paud yang ada di Kelurahan Bojongherang secara antusias mengikuti kegiatan sosialisasi.
Lurah Bojongherang, Kecamatan Cianjur Neng Didi mengungkapkan, sosialisasi tersebut dilakukan bertujuan untuk menghindari adanya warga di Kelurahan Bojongherang terkena Stunting, atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
“Salah satu tindak lanjut dari kelurahan, kami melaksanakan sosialaisasi pendidikan keluarga pada 1000 hari pertama kehidupan yang dilaksanakan di aula kelurahan,” kata Neng Didi kepada Cianjur Ekspres.
Neng Didi menjelaskan, yang menjadi peserta dalam sosialisasi tersebut adalah kader posyandu dan para kepala pendidikan anak usia dini (Paud), para ketua RT/RW serta ibu-ibu PKK yang ada di Kelurahan Bojongherang.
“Intinya nanti setelah sosialisasi di kelurahan, kami beserta tim akan turun ke lapangan ke setiap Posyadu termasuk ke setiap Paud yang ada di Bojongherang. Tujuannnya untuk menjaga masyarakat kami tidak terkena stunting,” jelasnya.
Dalam sosialisasi tersebut, para peserta diberikan pencerahan dan cara pencegahan untuk menghindari stunting, serta prilaku orangtua dalam menjaga kesehatan, kebersihan, tentang makanan yang sehat dan lainnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi pada lembaga kemasyarakatan mulai dari RT/RW kader posyandu, termasuk lembaga pendidikan non formal bisa mensosialisasikan ke warga masyarakat. Khususnya yang mempunyai balita atau usia kehamilan ibu-ibu yang ada di wilayah RT masing-masing. Mudah-mudahan warga kami tidak ada yang terkena stunting,” pungkasnya. (job3/sri)

0 Komentar