CIANJUR – Koordinator LSM Gerakan Masyarakat Bongkar Korupsi (Gembok) Cianjur, Dedy Toser Mulyadi juga telah menerima keluhan dari pegawai RSUD Pagelaran tersebut. Pihaknya mengatakan apa yang disampaikan oleh pegawai RSUD Pagelaran juga membahas soal rasionalisasi atau perampingan pegawai yang saat ini menjadi perbincangan hangat di
internal pegawai.
Dia juga menerima laporan soal mundurnya para dokter dan laporan tentang direktur yang
meminta komisi 10 persen. “Persis permasalahan yang disampaikan para pegawai itu seperti
apa yang disampaikan ke media, kami menampung dan berusaha untuk mencari solusi bagi
para pegawai,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, mundurnya para dokter juga disinyalir karena kepemimpinan direktur
yang sudah tak sejalan dengan para dokter.
Diduga tidak sejalan dengan pimpinan rumah sakit, enam orang dokter spesialis dan dua dokter umum mengundurkan diri dari RSUD Pagelaran. Pengunduran diri tersebut cukup mengagetkan banyak pihak di tengah masih kurangnya tenaga medis di RSUD Pagelaran saat ini.
Dokter spesialis yang mengundurkan diri adalah dokter spesialis radiologi, dokter spesialis
anak, dokter spesialis rontgen, dan dokter spesialis laboratorium.
Seorang pegawai RSUD Pagelaran yang enggan disebut namanya menyebut, direktur juga
disebut-sebut meminta jatah 10 persen dari total pendapatan BPJS dan SKTM.
“Biasanya persentase direktur itu memang pembaginya sudah ada, tapi bukan dari total
pendapatan, misal dari pendapatan BPJS dan SKTM kemarin yang mencapai Rp 600 juta,
direktur sudah meminta Rp 60 juta, bukan seperti itu hitung-hitungannya selama ini,”
katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (4/10). (yis/red)