KARANGTENGAH – Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) P Kabupaten Cianjur menilai lalai dalam pengawasan TKI asal Indonesia di Arab Saudi. Hal itu berdasarkan adanya eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Arab Saudi kepada tenaga migran Indonesia.
Divisi Luar Negeri DPC Astakira P Kabupaten Cianjur, Supyan, mengucapkan belasungkawa dengan adanya kasus yang menimpa TKI khususnya Tuti Tursilawati. Selaku kepengurusan di Astikira Cianjur, pihaknya meminta kepada pemerintah RI agar lebih tegas lagi kepada kerajaan Arab Saudi dalam melakukan pembelaan terhadap para pahlawan devisa.
“Atas nama kepengurusan DPC Astakira P Kabupaten Cianjur turut prihatin khususnya yang menimpa PMI Tuti Tursilawati,” kata Supyan saat dihubungi Cianjur Ekspres, Kamis (1/11).
Supyan berharap, ke depannya jangan sampai terjadi lagi penerapan hukuman kepada WNI di Arab Saudi yang terkesan dapat merugikan sebelah pihak.
“Kami akan terus mendesak pemerintah terutama Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan kinerja pelayanan perlindungan WNI dan BHI yang selama ini kami anggap belum maksimal,” katanya.
Menurutnya, kurun waktu dua bulan kebelakang ada sekitar delapan pengaduan yang masuk ke Astakira dan semuanya belum mendapat respon dan tindakan dari pihak Kedubes.
“Dari delapan aduan tersebut ada yang berasal dari Cianjur, Bandung Barat, Indramayu, dan Jakarta,” ungkapnya.
Astakira meminta kepada Pemkab Cianjur untuk benar-benar melaksanakan pengawasan terhadap pengiriman TKI ke Timur Tengah, karena selama ini Cianjur termasuk rawan pengiriman TKI ilegal ke Timur Tengah.(yis/red)