Astakira Bantu Pemulangan 5 Buruh Migran Ilegal

Astakira Bantu Pemulangan 5 Buruh Migran Ilegal
KORBAN TRAFFICKING: Lima pekerja migran ilegal, asal warga Kabupaten Cianjur, Indramayu, Cirebon dan Tangerang, kini berada di Negara Irak dengan kondisi terlantar. Mereka meminta pihak pemerintah agar membantu untuk melakukan proses pemulangan ke Indonesia. (ISTIMEWA/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) pembaharuan Kabupaten Cianjur, akan memmulangkan lima orang pekerja migran Indonesia dari berbagai daerah yang terlantar di kota Erbil perbatasan Irak.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan mengatakan, berawal dari postingan yang dilakuakan oleh para pekerja migran di media sosial. Dengan cepat akun medsos Astakira Kabupaten Cianjur langsung menanggapi hal yang dikeluhkan oleh para pekerja migran tersebut yang saat ini masih ada di wilayah Timur Tengah.
“Dalam seminggu ini kami mendapatkan aduan dari para TKI melalui sosial media akun resmi DPC Astakira Cianjur, bahwa ke lima TKI tersebut sekarang minta pulang dari Irak,” kata Ketua DPC Astakira Pembaharun Kabupaten Cianjur, Ali Hildan, Selasa (16/10).
Ali mengatakan, dari lima pekerja migran tersebut, diantaranya warga asal Kabupaten Cianjur, Indramayu, Cirebon dan Tangerang. Menurutnya, mereka (pekerja migran) merupakan korban perdagangan manusia yang di terbujuk rayuan sponsor dan agency.
“Dari ke Lima pekerja tersebut, mereka ini merupakan korban iming-iming dari sponsor dan agency yang tak bertanggung jawab,” ujar Ali.
Ali mengatakan, hasil keterangan aduan mereka melalui sambungan telepon, bahwa mereka itu tidak menggunakan jasa pelaksana penempatan Tenaga Kerja Indonesia swasta (PPTKIS). “Kalau berdasarkan informasi para pekerja imigran diberangkatkan melalui jalur tidak resmi,” jelas Ali.
Menurutnya, dengan adanya aduan para pekerja migran tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi untuk meminta bantuan perlindungan warga negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI.
“Kami tadi sudah berkoordinasi meminta bantuan PWNI agar secepatnya ditindaklanjuti. Pasalnya, mereka mengaku sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya,” tambah Ali.
Ali menyebutkan, pihaknya sangat berharap pihak berkompeten agar segera menindakalanjuti aduannya tersebut. Pasalnya, mereka yang sekarang disana benar-benar butuh bantuan dari pemerintah.
“Kami sangat berharap sekali mudah-mudahan PWNI segera menanggapi dan mengurus kepulangan ke lima pekerja migran tersebut,” ungkapnya.(yis/yhi).

0 Komentar