Aktivitas STA Cigombong Dihentikan

Aktivitas STA Cigombong Dihentikan
TERMINAL SAYUR: Suasana sepi nampak di Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong, Kecamatan Pacet. Penghentian aktivitas ini dilakukan karena kondisi STA sedang mengalami perbaikan, yang dikhawatirkan akan mengganggu pekerjaan jika kegiatan para petani sayur tetap berjalan. (AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Aktivitas Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong, Kecamatan Pacet, saat ini sudah mulai dihentikan. Penghentian ini dilakukan karena kondisi STA sedang mengalami perbaikan, yang dikhawatirkan akan mengganggu pekerjaan jika aktivitas pemasaran hasil pertanian tetap berjalan.
Sub Terminal Agribisnis (STA) merupakan sarana pemasaran yang dibangun secara spesifik, untuk melayani dan melaksanakan kegiatan distribusi dan pemasaran hasil pertanian petani atau pelaku usaha pertanian, dari sumber produksi ke lokasi tujuan pemasarannya.
Kepala Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong Kecamatan Pacet Wawan Kuswa mengatakan, kondisi STA saat ini sedang dalam perbaikan. Dengan begitu semua aktivitas bagi para pengepul sayuran untuk sementara di berhentikan karena dikhawatirkan akan terganggu.
“Yaa, saat ini aktivitas STA Cigombong memang lagi diberhentikan karena ada renovasi,” kata Kepala STA Wawan Kuswa kepada Cianjur Ekspres, kemarin (10/10).
Wawan mengatakan, kondisi STA saat ini menurutnya memang sudah seharusnya diperbaiki. Karena dengan kondisi yang sebelumnya itu sangat memprihatinkan. “Kita ingin STA Cigombong ini ada perubahan, baik dari penampilan juga dari segi daya tariknya,” kata Wawan.
Wawan mengungkapkan, tak hanya renovasi saja, namun pihaknya saat ini telah mambangun gerai bunga andalan, dengan begitu kedepannya tak hanya produk holtikultura saja akan tetapi seperti bunga hias pun akan diupayakan untuk menarik minat masyarakat berbelanja bunga atau sayuran.
“Kedepan kita juga akan menyiapkan berbagai macam bibit dan juga pupuk, jadi STA itu tidak identik dengan prodak holtikulturanya saja,” terangnya.
Wawan mengaku, jika efektifitas STA tersebut bisa digunakan ahir tahun 2018 ini. Karena pihaknya menginginkan penataan bagi mereka (pedagang) bisa nyaman.
“Konsep STA, dimaksudkan agar sistem penanganan komoditas dapat dilakukan dalam satu tatanan agribisnis, sekaligus memberikan dampak bagi petani dan pelaku kegiatan lain dalam menciptakan kesejahteraan bersama dalam satu model pemasaran komoditas hasil pertanian yang menguntungkan seluruh pihak,” pungkasnya.(yis/yhi)

0 Komentar