Angka Gizi Buruk Menurun

Angka Gizi Buruk Menurun
MASALAH GIZI: Azizah, 9, anak yang diduga menderita gizi buruk warga Kampung Nangleng RT01/RW 01, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles, Cianjur, menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, setelah sebelumnya hanya mendapat perawatan seadanya. (DOK/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur memastikan, jika kasus gizi buruk di Kota Santri terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Namun, Dinkes akan terus melakukan upaya pencegahan, baik untuk gizi buruk ataupun penyakit lain yang menghambat tumbuh kembang anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan, tercatat hanya ada 24 kasus gizi buruk di Kabupaten Cianjur hingga Juli 2018 ini. Angka tersebut menurun drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 176 kasus.
“Bahkan kalau dibandingkan dengan 2016, lebih drastis lagi. Mengingat pada dua tahun lalu jumlahnya mencapai 323 kasus. Kami pun pastikan jika hingga akhir tahun angkanya pasti rendah, jauh dari tahun lalu,” kata dia kepada wartawan, Senin (30/7).
Menurutnya, deteksi dini terus dilakukan untuk melakukan penanganan secara cepat. Diantaranya dilihat berat badan per umur dan tinggi badan berdasarkan berat badan juga. Meskipun ada tanda lain secara medis yang lebih memastikan.
Dia mengatakan, untuk menangani gizi buruk di Cianjur, pihaknya terus terjun ke lapangan. Diantaranya dengan melatih para kader posyandu untuk melakukan penanganan masalah gizi berbasis masyarakat. “kami lakukan pemberian makanan dan penyuluhan yang dilakukan oleh tim kesehatan,” kata Irvan.
Selain gizi buruk, lanjut dia, Dinkes juga tengah fokus pada pendataan Cerebral Palsy (CP) atau gangguan gerak yang mempengaruhi otot, gerakan dan ketrampilan motorik. Hal itu juga akan mempengaruhi pada tumbuh kembang dan asupan gizi pada anak.
Menurut dia, saat ini pihaknya belum memiliki data pasti jumlah pengidat CP di Kabupaten Cianjur. Namun dalam waktu dekat akan didata agar bisa ditangani secara lanjut. “Memang CP juga akan mempengaruhi pada tumbuh kembang dan gizi, kalau tidak ditangni, arahnya akan menjadi gizi buruk,” pungkasnya. (bay/yhi)

0 Komentar