Kedatangan P2TP2A Ditolak Keluarga Azizah

Kedatangan P2TP2A Ditolak Keluarga Azizah
SAKIT MENAHUN: Azizah, 9, anak yang diduga menderita Celebral Palsy warga Kampung Nangleng RT01/RW 01, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles, Cianjur, hanya mendapat perawatan seadanya, sebelum Azizah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pagelaran. (DOK/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur, ditolak keluarga Azizah, 9, anak perempuan yang diduga menderita Celebral Palsy atau gangguan gerak yang mempengaruhi otot, gerakan dan keterampilan motorik yang tengah menjalani perawatan di RSUD.
Ketua Bidang Advokasi P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar, sempat mempertanyakan penolakan yang dilakukan pihak keluarga saat tim hendak menjenguk Azizah yang di rawat di Ruang Samolo III RSUD Cianjur. Apalagi dia ingin mengetahui lebih dalam terkait dugaan adanya penelantaran hingga anak itu mengalami kondisi seperti saat ini.
“Tujuan kami hendak menjenguk dan melakukan advokasi terhadap Azizah karena kami mendapat laporan adanya penelantaran dan dugaan kekerasan,” katanya.
Meskipun mendapat penolakan dari pihak keluarga, pihaknya tetap menghargai keputusan tersebut. Namun hal tersebut membuat kecurigaan pihaknya semakin kuat adanya penelantaran dan kekerasan.
“Kami akan terus mencari informasi sehingga diperoleh kejelasan alasan penolakan pihak keluarga yang sebenarnya. Kami akan mencari penyebab utama dari penyakit yang diderita Azizah sebenarnya,” kata Lidya.
Bahkan tambah dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit PPA Polres Cianjur untuk mencari tahu penyebab di balik penderitaan Azizah yang menjalani perawatan di RSUD Cianjur, sejak beberapa hari lalu.
Selain itu, pihak keluarga juga menolak pewarta untuk melakukan tugasnya mencari informasi terkait kondisi Azizah. Keluarga membuat pernyataan keberatan yang ditanda-tangani pihak keluarga dan staf humas RSUD Cianjur.
Sementara informasi dari tetangga kampung, Azizah kerap mendapat perlakuan tidak manusiawi dari ayah tirinya, bahkan Azizah kerap diikat dan tidak diberi makan, sehingga mengalami sakit.
Seperti diberitakan sebelumnya Dinkes Cianjur, membawa Azizah, 9, warga Kampung Nangleng, Desa Pusaka Sari, Kecamatan Leles ke RSUD Cianjur untuk mendapat perawatan medis intensif. Azizah diduga mengidap Celebral Palsy atau gangguan gerak yang mempengaruhi otot, gerakan dan keterampilan motorik yang disebabkan kerusakan otak yang terjadi sebalum atau sesudah kelahiran. (bay/yhi)

0 Komentar