Bunga Sakura KRC Jadi Daya Tarik Wisatawan Prancis

Bunga Sakura KRC Jadi Daya Tarik Wisatawan Prancis
BERLIBUR: Sepasang kekasih dari Prancis, Molin (kiri) dan Carolin (kanan), ketika melihat bunga Sakuran di Taman Sakuran KRC. (AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

Menggelar tikar untuk duduk bercengkrama bisa dilakukan di mana pun di setiap sudut kebun raya. Namun, yang paling lumrah adalah di lapangan tengah Kafe KRC di dekat Taman Paku-pakuan.
Di bantaran sungai ini, ada juga koleksi tanaman sakura yang diambil dari pegunungan Himalaya.Tanaman-tanaman sakura ini berbunga biasanya dua kali dalam setahun. Yakni, antara Januari-Februari atau Agustus-September.
Di KRC, taman sakura tampaknya tidak berada di satu kompleks. Namun ditanam di beberapa titik. Bunganya sendiri lebih kecil dibanding bunga dari pohon yang tumbuh di negara asalnya.Taman Sakura Kebun Raya Cibodas dibangun pada Maret 2007 dengan luas 6.647 meter persegi, taman ini dibangun dengan konsep japanese style dan berada di lokasi yang cukup strategis.
Koleksi yang terdapat di Taman Sakura ada empat jenis yaitu Prunus cerasoides, D. Don, Prunus aerborea (Blume) kalkman, Prunus costata (Hemsl) kalkman dan Prunus sp. Jenis Prunus cerasoides bisa berbunga dua kali dalam satu tahun yaitu sekitar bulan Januari-Februari dan Juli-Agustus.
Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, R Hendrian mengatakan, memang sejak awal pekan kemarin pihaknya sudah banyak menginformasikan kepada warga mengenai mekarnya bunga sakura di Kebun Raya Cibodas. “Taman sakura menjadi daya tarik sehinga kami langsung menginformasikan kepada warga yang ingin menikmati mekarnya bunga sakura dari dekat,” katanya. (mg2/red/yhi)

0 Komentar