Kecamatan Cibeber Dilanda Kekeringan

Kecamatan Cibeber Dilanda Kekeringan
KEKERINGAN: Sejumlah warga terlihat mengantre saat Perumdam memasok air bersih untuk kebutuhan masak. (ISTIMEWA)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Wilayah Kecamatan Cibeber terus dilanda kekeringan. Tak hanya kesulitan mendapatkan air bersih, namun seratusan hektar lebih areal pesawahan pun mengering.
Kepala Desa Girimulya, Dadin, mengatakan, kurang lebih 60 persen petani dari luas 188 hektar areal pesawahan mengalami gagal panen. “Sebetulnya kami sudah membuat bak penampung air di Kampung Bunisari untuk mengairi lahan pesawahan di Desa Girimulya, namun pada kenyataannya tidak mencukupi,” ucap Dadin, Kamis (19/7).
Dia mengatakan, lahan pesawahan di wilayah Desa Girimulya cukup lumayan luas, sehingga pihaknya akan kembali mencoba untuk membuat kembali saluran air khusus untuk pengairan pertanian. Sebab, saat ini di Girimulya terdapat ada dua sumber mata air yang mampu untuk mengairi ratusan hektar sawah yakni Curug Uang dan Curug Bunisari.
“Saya harap dengan adanya dua curug tersebut nantinya bisa mengairi ke perkampungan khususnya di pesawahan, karena memang saat ini lagi ada pembangunan bak penampungan air,” katanya.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan, pihaknya akan berupaya agar titik-titik rawan kekeringan di Kecamatan Cibeber bisa terantisipasi. Salah satunya dengan perencanaan pembangunan bak penampung air komsumsi yang bersumber dari Curug Uang.
“Karena kami mendapatkan informasi dimana Desa Girimulya mempunyai sumber mata air komsumsi. Makanya kami akan berupaya bagimana caranya agar sumber air tetsebut bisa terealisasi secepatnya,” tandasnya.
Di samping itu, Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur mengirimkan pasokan air bersih di Desa Girimulya dan Desa Cibaregbeg Kecamatan Cibeber, Kamis (19/7). Di dua wilayah itu, krisis air bersih sudah terjadi sejak dua pekan terakhir akibat dampak kemarau panjang. Bahkan warga mulai menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi.
Direktur Teknis Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Edi Supriadi, mengatakan bantuan air bersih tersebut merupakan bukti kepedulian BUMD terhadap masyarakat yang mengalami krisis air bersamaan musim kemarau. “Bantuan air bersih ini sesuai pengajuan dari pihak desa dan kecamatan. Jadi sudah sesuai kebutuhan,” ujar dia kepada wartawan.
Pasokan bantuan air bersih tak hanya didistribusikan untuk warga di dua desa di Kecamatan Cibeber saja. Beberapa wilayah yang sudah terdampak kemarau panjang di daerah lainnya pun dilakukan hal serupa. (mg2/bay/red)

0 Komentar