Puskesmas Karangtengah Terbaik di Jawa Barat

Puskesmas Karangtengah Terbaik di Jawa Barat
RAMAH ANAK: Taman bermain bagi anak di depan Puskesmas Karangtengah sebagai ruang tunggu khusus bagi anak yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan. (ISTIMEWA)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Kabupaten Cianjur kembali meraih prestasi yang membanggakan di tingkat Provinsi Jawa Barat, dimana masuknya Puskesmas Karangtengah sebagai Puskesmas Layanan Ramah Anak. Hal itu menjadi prestasi lanjutan usai Kota Santri meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama selama dua tahun berturut-turut.
Menilik keberhasilan Kabupaten Cianjur meraih prestasi terbaik Puskesmas Layanan Ramah Anak ini, tak lepas dari kepiawaian seorang Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur, Hj. Esih Sukaesih Karo-Karo.
Kepala Dinas yang akrab disapa Bu Alit ini sangat baik dan concern menangani isu-isu permasalahan masyarakat seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Traficking, Pencabulan dan sebagainya, khususnya di bidang perlindungan anak.
“Prestasi ini sungguh amat membanggakan. Pelayanan ramah anak di puskesmas merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada Puskesmas Karangtengah karena telah berkomitmen melaksanakan dan memenuhi indikator-indikator Puskesmas Ramah Anak (PRA), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari indikator Kabupaten/Kota Layak Anak,” kata dia.
Menurutnya, salah satu prasyarat untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak.
Hal itu dilakukan agar anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak anak masih dalam kandungan sesuai dengan amanat Konvensi Hak Anak (KHA) dan layanan-layanan selanjutnya untuk anak yang diberikan oleh puskesmas.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk mencapai tingkat juara dengan katagori Puskesmas Ramah Anak itu, diantaranya tersedianya tenaga tesehatan yang memiliki kompetensi atau pengetahuan mengenai KHA, tersedia media dan materi KIE terkait kesehatan anak, tersedia ruang pelayanan konseling khusus bagi anak, dan banyak lagi.
Alit pun mengharapkan semua pihak dan elemen masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap tumbuh kembang anak. Dengan begitu, anak akan terhindar dari kekerasan fisik dan (atau) kejahatan seksual. Selain itu ciptakan lingkungan yang kondusif, termasuk kantor yang ramah anak,” pungkasnya. (bay/yhi)

0 Komentar