Petani Keluhkan Anjloknya Harga Tomat

Petani Keluhkan Anjloknya Harga Tomat
HASIL PERTANIAN: Salah seorang petani sayuran di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, sedang melakukan panen tomat. (ZENAL MUSTARI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Para petani sayuran di wilayah Cianjur selatan (Cisel), mengeluhkan anjloknya harga jual buah tomat di daerah mereka. Saat ini harga jual tomat dibawah Rp 1000 per kilogram.
Anjloknya harga tomat saat ini sangat memberatkan para petani. Sebab modal usaha yang mereka keluarkan untuk lahan seluas 1/4 hektare mencapai Rp 15 juta, yang digunakan untuk pembelian obat-obatan pertanian, pupuk, biaya pengolahan lahan maupun biaya lainnya.
Sebelumnya harga komoditi holtikultura itu ditingkat petani sempat mencapai Rp 5000 hingga Rp 7.500 per kilogram, namun saat ini mengalami penurunan menjadi Rp 700 per kilogram, yang berakibat para petani tomat mengalami kerugian.
Seperti diungkapkan Maman, 52, salah seorang petani tomat di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Menurutnya kalau harga tomat di dua pekan sebelumnya sempat mencapai Rp 7.500 per kilogram, dan itu terjadi ditingkat petani. Namun saat ini tomat petani dihargai pengepul hanya Rp 700 per kilogram, sehingga petani tak memperoleh keuntungan bahkan merugi. Dan saat ini di Campaka sendiri sedang panen tomat.
“Ya jangankan dapat keuntungan untuk bisa kembalinya modal pupuk, upah olah tanah, dan biaya pemeliharaan sampai panen tidak pulang,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Selasa (19/6).
Sementara itu dari pantauan Cianjur Ekspres, memang terlihat banyak kebun tomat milik penduduk di wilayah ini (Campaka-red). Meski harga tomat sempat anjlok, ternyata masyarakat petani masih banyak berkebun tomat, dengan hasil dan kualitas tanaman tomat mereka terlihat bagus.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Campaka, Firman, mengungkapkan, biasanya kalau terjadinya harga murah untuk produksi tomat itu lantaran barang (sayuran-red) tidak mampu diserap pasar. Untuk menampung kelebihan pasokan tomat seharusnya ada pabrik yang siap menampung yang salah satunya seperti pabrik saus.
“Tapi kendalanya panen tomat masyarakat belum bisa berkala dan berkesinambungan untuk pasokan pabrik. Sebaiknya, sebelum tanam itu petani ini mengetahui kondisi pasar. Artinya, jangan asal ditanam sebelum mengetahui kondisi harga tomat akan jatuh dan tingginya di pasaran,” ungkapnya. (mg1/yhi)

0 Komentar