Komisi IV: Gaji Sukwan Rp 150 Ribu per Tahun Itu Tak Manusiawi

Komisi IV: Gaji Sukwan Rp 150 Ribu per Tahun Itu Tak Manusiawi
BELAJAR: Suasana di ruang kelas jauh SDN Datarmuncang sebelum menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM), belum lama ini.(REDDY MUHAMMAD DAUD)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur H Sapturo menyayangkan masih ada kasus ruang sekolah di Desa Malati Kecamatan Naringgul mirip kandang ayam, padahal sekolah tersebut merupakan SDN kelas jauh.
“Saya baca koran Cianjur Ekspres, ternyata masih ada sekolah seperti kandang ayam,” ucap Sapturo, kemarin (4/6).
Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini akan memanggil tim pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur untuk dimintai keterangan kenapa masih ada sekolah yang sangat mengkhawatirkan seperti itu.
“Dalam waktu dekat ini saya akan memanggil pihak pengawas Disdikbud Cianjur,” katanya.
Menurutnya, Indonesia merdeka sudah sangat lama namun ketika melihat ada bangunan sekolah yang memperihatinkan seperti itu, dirinya merasa bahwa bagi anak didik di SD kelas jauh itu belum merasakan arti kemerdekaan yang sebenarnya.
“Pemerintah memang sudah memberikan pagu sebesar 20 persen. Jadi di sini bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur harus cepat tanggap,” katanya.
Dia mengatakan, tidak sedikit pemerintah mengucurkan anggaran untuk pembagunan dan perbaikan gedung sekolah.
“Kalau saya lihat di sini, Dinas Pendidikan mengenyampingkan skala prioritas,” kata Sapturo.
Dia mengatakan adapun gaji seorang guru sukarelawan yang diterimannya cuma Rp 150 ribu per tahun, menurutnya sangat tidak manusiawi, meskipun tergantung pada jumlah nominal Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Menurut saya, hal-hal yang seperti gaji sukwan Rp 150 ribu per tahun itu tidak manusiawi, masa ia kalah sama tukang becak,” tandasnya.(mg2/red)

0 Komentar