Warga Protes Pembangunan Tapal Batas

Warga Protes Pembangunan Tapal Batas
BATAS WILAYAH: Pembangunan tapal batas wilayah Kecamatan Campaka yang sudah berdiri kokoh mendapat protes warga. (ZENAL MUSTARI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Warga Desa Sukajadi, Kecamatan Campaka, kembali melakukan protes terhadap kebijakan kepala desa tentang pembangunan tapal batas kecamatan. Bangunan tapal batas wilayah ini dipindahkan sejauh 500 meter dari lokasi sebelumnya.
Pembangunan tapal batas kecamatan, saat ini mulai membingungkan warga. Pasalnya warga merasa kebingungan jika wilayah mereka masuk ke wilayah kecamatan lain. Mereka menolak, lantaran untuk keberadaannya dianggap merugikan warga Campaka.
“Ya, dengan berpindahnya tapal batas itu jelas akan merugikan warga Campaka. Sebab bangunan tapal batas itu digeser 500 meter dari posisi sebelumnya,” ujar Yuyus Sugilar, 45, seorang warga Campaka, saat ditemui usai melakukan audien dengan pihak Desa Sukajadi.
Cecep, 40, warga Ciparai, Kecamatan Campaka, juga mengeluhkan keberadaan tapal batas tersebut. Menurutnya, warga yang bermukim di pinggiran Sungai Ciparai yang berbatasan dengan Desa Salagedang Kecamatan Cibeber, mengeluhkan posisi batas wilayah kedua kecamatan tersebut.
Cecep beserta warga lainnya, mengaku kebingungan ketika akan mengurus kartu tanda penduduk.
“Batas yang kami tau posisinya berbeda dengan batas yang sekarang dibangun, kalau melihat batas yang ada, kami yang awalnya warga Kecamatan Campaka, kini masuk wilayah Kecamatan Cibeber. Ya saya jadi bingung apa saya jadi masuk ke wilayah Cibeber atau Campaka,” ujar Cecep.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajadi, Dadang, menyatakan, bahwa terkait pembangunan tapal batas tidak perlu dipersoalkan terlebih saat ini pembangunan tapal batas sudah selesai. Sebelumnya pihak pemerintah desa sudah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan juga pemkab sudah ditempuh dan dikaji untuk disikapi.
“Sebelumnya sudah kita koordinasikan dengan semua pihak termasuk dengan bupati. Sesuai hasil kajian, pembangunan tapal batas itu dibangun dan pindah 500 meter dari lokasi sebelumnya dan itu hanya berupa bangunan saja,” ungkapnya. (mg1/yhi)

0 Komentar