Sungai Keruh, Air Sumur Tercemar

Sungai Keruh, Air Sumur Tercemar
AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES TERCEMAR: Air Sungai Cikahuripan sangat kotor dan dangkat akibat limbah galian pasir.
0 Komentar

GEKBRONG – Warga Kampung Cibeleng Hilir RT 04, 03, dan 02/RW 01 Desa Cikancana Kecamatan Gekbrong mengeluhkan kualitas air yang tercemar oleh kegiatan galian C di wilayah itu.
Berdasarkan pantauan Cianjur Ekspres di lokasi, di sepanjang Sungai Cikahuripan, Desa Cikancana dan Desa Sukaratu yang paling terkena dampak dari aliran air limbah galian pasir tersebut. Tidak hanya itu saja, kolam-kolam dan sungai kecil yang masuk ke wilayah permukiman warga mengakibatkan pendangkalan.
Tokoh masyarakat Kampung Cibeleng, Aang Saeful Bayan mengatakan, jika limbah galian pasir yang ada di Kecamatan Gekbrong membuat warna air menjadi coklat pekat. Akibatnya, kesilutan untuk menggunakan air untuk keperluan sehari-hari.
Menurutnya, limbah tersebut mengotori aliran sungai utama yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Pendangkalan kolam ikan, susah nyuci ataupun susahnya menanak nasi adalah sebagaian kecil dari akibat limbah itu.
“Bisa dilihat sendiri, sumur yang memang resapan airnya dari sungai ikut tercemar,” katanya
Dia mengatakan, sebisa mungkin galian pasir tersebut dihentikan saja demi kemaslahatan masyarakat sekitar. Ataupun kalau memang tidak mungkin, pihak perusahaan wajib menyalurkan Coorporate Social Responsbility (CSR) kepada masyarakat untuk dipergunakan membangun MCK ataupun memperbaiki selokan.
“Kami sangat terganggu sekali keberadaan galian pasir itu, saya harap dinas terkait khususnya Pemprov Jabar agar mengevaluasi kembali izin kegiatan galian pasir tersebut,” katanya.
Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan menjelaskan, jauh-jauh hari memang sudah menjadi perbincangan bersama Kepala Desa Cikancana Deden Saeful Rohmat untuk meminta kejelasan terkait dampak dari limbah yang dibuang oleh galian pasir tersebut.
“Hingga saat ini saya belum tahu hasilnya seperti apa?,” ungkap Irwan saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (13/5).
Adapaun terkait izin lingkungan dari warga yang dimiliki oleh galian pasir, lanjut Irwan, pihaknya hanya bisa memberikan rekomondasi, dan itu pun atas kesepakatan warga. Sedangkan untuk izin UPL dan UKL ada di ranah Dinas Lingkungan Hidup.

0 Komentar