Pendidikan Bukan Formalitas Tetapi Fondasi Kehidupan

Pendidikan Bukan Formalitas Tetapi Fondasi Kehidupan.
Pendidikan Bukan Formalitas Tetapi Fondasi Kehidupan.
0 Komentar

CIANJUREKSPRES– Pendidikan Bukan Formalitas Tetapi Fondasi Kehidupan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Barang siapa mengenyam bangku perkuliahan, berhak untuk memperoleh ijazah dan wisuda, sebagai bukti bahwa empat tahun belajar tidak sia-sia.

Meskipun wisuda hanyalah seremonial, sama halnya dengan ijazah yang hanyalah sebuah kertas dengan pernak-pernik formalitas.

Baca Juga:Seragam Sekolah Keren Ada di Indonesia Juga LhoNegara-Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia

Tapi tiap orang akan sangat berbahagia saat lulus. Bahkan sebelum luluspun saat sidang akhir usai “75 persen lulus!”.

Kalau diingat kembali dalam melewati tiap semester euforia semacam itu juga terasa. Melewati ujian akhir semester, melewati ujian tengah semester, melewati kuis bulanan, dan seterusnya. Pendek kata, kita bisa bilang kuliah itu melelahkan.

Namun ada saja orang yang berpikir kalau itu hanyalah sebagai formalitas. Formalitas berarti bentuk (peraturan, tata cara, prosedur, kebiasaan) yang berlaku.

Sebab disana pendidikan malah jadi sesuatu yang “kebiasaan” semata. Ia jadi hal yang prosedural.

Kita kemudian jadi ngeri sendiri kalau tidak mencapai kriteria-kriteria prosedural itu. Dengan kata lain, kalau kita masuk kuliah, maka bisa jadi itu bukan disebabkan pilihan kita, melainkan karena itulah prosedur yang berlaku di sini, Indonesia.

Bukan karena mau tapi karena harus. Kalau kamu nggak punya gelar maka akan kesulitan dalam mengarungi dunia kerja.

Tak heran juga kalau muncul perkataan seperti “ilmu selama kamu sekolah nggak akan terpakai” atau “kuliah nggak relate sama dunia kerja nanti” yang banyak terlontar di masyarakat.

Baca Juga:Rekomendasi Jurusan SMK yang Mudah dapat KerjaMengenal Negara Kecil Brunei yang Maju dan Berkembang

Tapi ketika kita mau melamar kerja, hampir pasti kualifikasinya adalah mengenyam bangku pendidikan (paling tidak SMA).

Kenapa? Sebab barangkali pendidikan itu kadung membeku jadi formalitas belaka. Kita dibekukan kurikulum, dibekukan oleh pemahaman tunggal semata. Kita harus lolos dari formalitas demi formalitas tanpa esensi.

Kita akhirnya tak terbiasa untuk benar-benar berpikir. Padahal justru itu bagian yang tersulit dan paling seru, mengajarkan orang untuk berpikir.

Untuk mengulik bidang yang dipelajari tanpa harus memikirkan “ini nanti gunanya apa ya kalau kerja?”. Sehingga baik ilmunya maupun orangnya berkembang secara simultan.

0 Komentar