Pemkab Cianjur Ajukan Dana Kerohiman untuk 600 Korban Gempa ke Kemensos

Pemkab Cianjur Ajukan Dana Kerohiman untuk 500 Korban Gempa ke Kemensos
Tim gabungan melakukan evakuasi jenazah tertimbun longsor pascagempa bumi di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku telah mengajukan bantuan dana kerohiman bagi 600 korban meninggal akibat bencana gempabumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu. Jumlahnya Rp15 juta untuk satu korban jiwa. By name by address yang akan cair sebelum 2023.

“Kita sudah ajukan dana kerohiman dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Ada yang meninggal akibat bencana, ada juga yang meninggal di pengungsian seperti di Sukaluyu dan Panembong. Semua riil ada kartu kematiannya akibat bencana,” ungkap Herman melalui sambungan telepon.

Jumlah korban meninggal tersebut tidak muncul saat pendataan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, banyak keluarga yang langsung menguburkan korban tanpa melapor ke posko pusat maupun ke Basarnas saat masa tanggap bencana berlangsung beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Masalah Muncul Dalam Pendataan Klasifikasi Rumah RusakDana Bantuan Perbaikan Rumah Sudah Cair

“Mereka tidak melaporkan (kematian akibat bencana). Mudah-mudahan dananya cair di tahun ini. Karunya (kasihan). Jangan dibesar-besarkan. Ini bukan karena pemerintah tidak mendata, tapi karena keluarga korban yang tidak melapor ke kita,” tegas Herman.

Diketahui, berdasarkan data dari posko BNPB dan Basarnas beberapa waktu lalu, hanya terdapat 335 korban meninggal akibat bencana gempa bumi. Baik yang tertimpa bangunan maupun yang terkubur longsoran di tiga titik yakni Warung Sate Sinta, Kampung Cugenang RT 03, dan di Kampung Cicadas, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang.

Sementara, Herman mendapati data korban meninggal di Kecamatan Cugenang mencapai kurang lebih 400 orang, dari laporan surat kematian yang diajukan masyarakat terdampak. Dirinya pun mengaku tak mungkin jika harus meminta dana kerohiman menggunakan data BNPB.

“Yang meninggalnya banyak, ga mungkin kita cuma minta 300 an itu, kasian,” pungkasnya.(mg1)

0 Komentar