PDIP Cianjur Akan Bentuk Departemen Budaya

PDIP Cianjur Akan Bentuk Departemen Budaya
PEMBENTUKAN: Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur, Susilawati, mengatakan, segera membentuk departemen kebudayaan karena sebelumnya masih menyatu dengan bidang lain dan tak terlalu menonjol aktivitasnya. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian budaya, DPC PDIP Cianjur akan merangkul budayawan dan membentuk departemen khusus yang akan mengedepankan budaya Cianjur.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur, Susilawati, mengatakan, sebelumnya bidang kebudayaan masih menyatu dengan bidang lain dan tak terlalu menonjol aktivitasnya.
“Konsekuensinya nanti di Cianjur akan ada badan atau departemen kebudayaan. Jadi prinsipnya kami akan berpolitik dengan mengedepankan kebudayaan,” ujar Susilawati, di kantor DPC Cianjur, Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Senin (12/8).
Ia mengatakan, potensi budaya Cianjur sangat banyak, di antaranya ada mamaos dan maenpo yang sudah cukup terkenal.
Ke depan PDIP akan bersinergi dengan para budayawan, namun bukan hanya semata-mata ambisi kebudayaan, tujuan akhirnya bagaimana menjalankan politik Trisakti Bung Karno.
“Berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam ekonomi, dan budaya, mengedepankan nilai-nilai kebudayaan, ramah gotong-royong harus menjadi ciri dan watak PDIP, jangan sampai berkompetisi saling hujat fitnah, menyebar hoaks, politik yang nilainya harus dari akar budaya,” katanya.
Ia mengatakan, penerapan hasil kongres di daerah harus tegak lurus dalam memahami hasil kongres.
“Nilai budaya masuk dalam struktur, kami harus merangkul para budayawan Cianjur, nanti ada pelantikan sayap partai, akan terbuka kepada para aktivis, budayawan dan tokoh, membuka ruang kepada mereka untuk berkarya di PDIP,” katanya.
Menurutnya, budaya jangan selalu diidentikan dengan seni, tapi ada nilai lain seperti toleransi, kedisiplinan, dan menciptakan sisi kemanusiaan yang humanis.
“Harus betul-betul diimplementasikan nilai-nilai budaya menjadi sikap dan wajah politik, humanis, toleran, dan disiplin,” katanya.(yis/sri)

0 Komentar