CIANJUR,CIANJUR.JABAREKEKSPRES.COM – Komite Sub DAS Cikundul menggelar kegiatan pendidikan lingkungan dan operasi penyampah (Opsih) di jalur wisata Air Terjun Cibeureum, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sabtu 22 November 2025.
Koordinator Sub DAS Cikundul, Herry Trijoko mengatakan, kegiatan yang melibatkan mahasiswa, pelajar, relawan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pemerintah Desa Sindanglaya Cipanas ini dalam rangka memperingati Dirgahayu ke-2 Komite Sub DAS Cikundul. “Ada sesi materi bertema “Air Sebagai Sumber Kehidupan dan Cermin Perilaku Manusia.” Materi ini mengajak peserta memahami keterkaitan hulu dan hilir, kondisi sungai yang semakin tertekan, pola penyampah, serta pentingnya regenerasi penjaga lingkungan sejak usia muda,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Diungkapkannya, peserta juga diperkenalkan solusi sederhana seperti ecobrick, etika Leave No Trace, dan pentingnya perilaku bertanggung jawab setiap memasuki kawasan konservasi.
Baca Juga:Resmikan Cordela Suites Cianjur, Bupati Harap Berdampak Terhadap Ekonomi dan Pariwisata Bupati Pastikan Ketahanan Pangan di Cianjur Aman
“Setelah sesi pendidikan, peserta melakukan Operasi Penyampah (OPSIH) dengan menyusuri jalur menuju Air Terjun Cibeureum. Tim melakukan pemilahan sampah, dokumentasi, dan pemetaan titik rawan sampah. Mayoritas sampah yang ditemukan berupa plastik sekali pakai, tisu basah, dan sisa kemasan makanan juga minuman dari aktivitas wisata,” kata Herry.
Dijelaskannya, kegiatan ini menghasilkan data awal yang akan diolah menjadi rekomendasi edukasi dan pengelolaan sampah untuk jalur konservasi dan sekolah-sekolah di wilayah Sub DAS Cikundul.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan besar regenerasi penjaga hutan dan sungai. Hari ini kita tidak hanya memungut sampah, tetapi memungut kembali tanggung jawab kita sebagai penjaga bumi. Alam akan sehat jika manusia hadir dengan hati, pikiran, dan perilaku yang sejajar,” tegas Herry.
Dirinya pun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak dalam kegiatan tersebut. Diantaranya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) atas izin, pendampingan dan dukungan penuh dalam pendidikan lingkungan dan Opsih. Lalu Montana, Sukarelawan Taman Nasional atas pendampingan teknis dan dukungan lapangan.
Kemudian Forum SISPALA Vanaprasta Cipanas atas partisipasi aktif dan komitmen dalam pendidikan lingkungan. SMA ZAD, SMP Muhammadiyah, SMA Prima Teladan Cugenang atas keterlibatan para siswa sebagai generasi muda penjaga lingkungan.
