CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Presiden RI Prabowo Subianto resmi meluncurkan interactive flat panel (IFP) atau smartboard sebagai fasilitas pembelajaran digital bagi sekolah di seluruh Indonesia. Kabupaten Cianjur menjadi salah satu daerah yang turut menerima perangkat tersebut, untuk berbagai jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menjelaskan, program bantuan IFP sudah mulai masuk ke sejumlah sekolah, meskipun belum merata di semua jenjang.
“Pak Presiden meluncurkan program IFP di salah satu kabupaten, dan pada kesempatan kali ini kami sampaikan bahwa di Kabupaten Cianjur untuk jenjang PAUD ada sekitar 550 lembaga yang direncanakan menerima. Namun hingga hari ini perangkatnya belum sampai ke kami, jadi belum terealisasi,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu 19 November 2025.
Baca Juga:Ratusan Kepala Sekolah di Cianjur Bakal Kembali Jadi Guru Setelah Masa Jabatan BerakhirUsai Ikuti KPPD di Lemhanas, Bupati Cianjur Sebut Salah Satu Fokusnya Ingin Kembangkan Ketahanan Pangan
Untuk jenjang SD, Ruhli menyebutkan ada sekitar 700 sekolah yang terdata sebagai penerima program. Sebagian unit smartboard tersebut sudah terdistribusi ke sekolah-sekolah. Sementara untuk jenjang SMP, sekitar 430 sekolah telah menerima perangkat secara penuh.
“Untuk jenjang SLTP semua sudah terdistribusi. Bahkan ada salah satu sekolah yang menolak bantuan tersebut,” kata Ruhli.
Ruhli menilai, kehadiran IFP membawa manfaat besar bagi proses belajar-mengajar. Pembelajaran dapat dilakukan secara lebih interaktif, tidak hanya mengandalkan metode ceramah dari pendidik.
“SFP atau IFP ini bentuknya seperti TV besar terintegrasi internet yang memudahkan tata cara pembelajaran. Bisa interaktif dengan kelas lain, bahkan sekolah lain. Bisa juga digunakan zoom meeting dan media presentasi siswa. Ini sangat merangsang kreativitas anak dalam pembelajaran digital,” jelasnya.
Dengan perkembangan era digital, Ruhli berharap seluruh satuan pendidikan di Cianjur dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Di sisi lain, Disdikpora juga mengimbau seluruh sekolah untuk memastikan data pokok pendidikan (dapodik) selalu tertata dan diperbarui.
“Kementerian pendidikan mengambil data dari dapodik kabupaten/kota. Maka kami minta seluruh satuan pendidikan meng-update dapodiknya secara real dan up to date,” tegas Ruhli.
Ruhli juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat.
