Dia mengatakan, bahwa untuk menjadi penghubung antara masyarakat dengan anggota legislatif perlu pengetahuan atas informasi, dan kemampuan teknis dalam menyampaikan komunikasi agar bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat.
“Yang paling gampang, sering-seringlah ngobrol dengan anggota fraksi, cari informasi program apa yang dicanangkan oleh pemerintah. Kira-kira program itu bisa dilaksanakan gak di desa saya, kalau bisa dilaksanakan, ok jalan. Tinggal teman-teman (kader,red) harus punya kemampuan teknis komunikasi agar bisa diserap oleh tetangga kita, oleh warga disekitar kita. Jadi saya ingin ada manfaat buat warga masyarakat di lingkungan kita masing-masing,” ucap Mulyana.
Dirinya pun menekankan mengenai solidaritas kader yang didasari oleh kesamaan kepentingan, perasaan, dan tanggung jawab.
Baca Juga:Prabowo Luncurkan Smartboard untuk Proses Belajar, Berapa Sekolah yang Dapat di Cianjur?Ratusan Kepala Sekolah di Cianjur Bakal Kembali Jadi Guru Setelah Masa Jabatan Berakhir
“Kesamaan kepentingan, kepentingan yang sama, kepentingan Golkar. Perasaan yang sama, sama-sama kader Golkar. Tanggungjawabnya sama, menjamin keberlangsungan dan keberhasilan Golkar,” kata Mulyana.
Sehingga Mulyana mengingatkan perlunya kesadaran kolektif. “Saya dan rekan-rekan pengurus, saya dengan para kader, termasuk antara kader dengan kader, antara pengurus dengan pengurus, agar Golkar semakin solid, semakin kompak menjadi organisasi yang kuat, yang tangguh, yang tetap berlayar meski dalam amuk badai sekalipun,” pungkasnya.
