CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, dinilai belum berpengaruh signifikan terhadap sektor perekonomian khususnya pariwisata di Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, RK. Dadan Surya Negara dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Cianjur.
Menurutnya, jarak antara Bandara Kertajati dengan Kabupaten Cianjur yang relatif jauh menjadi salah satu faktor penyebabnya. Sehingga kata Dadan, pengaruh secara langsung keberadaan bandara tersebut terhadap sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Cianjur kurang signifikan.
Baca Juga:Isfhan T Munggaran Sebut Kirab Budaya Nusantara Lintas Iman di Cianjur Wujud Nyata Perkokoh Ideologi PancasilaKantor Imigrasi Cianjur Bagikan Paket Sembako untuk Pengemudi Ojol
“Karena konektivitas transportasi yang kurang memadai antara Bandara Kertajati dan Cianjur dapat menjadi hambatan bagi wisatawan,” katanya yang duduk di Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut.
Ditegaskannya, meskipun Bandara Kertajati dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat, namun belum ada bukti yang signifikan bahwa bandara tersebut telah meningkatkan pariwisata di Cianjur secara khususnya.
“Yang dibutuhkan sekarang untuk peningkatan ekonomi dan pariwisata Cianjur adalah keberadaan jalan tol dan jalan puncak 2,” ucap Dadan.
Jalan tol yang dimaksud Dadan yaitu menghubungkan Sukabumi dengan Cianjur, dan Cianjur dengan Padalarang.
“Jalan Puncak 2 sementara belum jadi prioritas pada saat ini, tapi kalau jalan tol sudah masuk perencanaan di tahun 2026,” katanya.
Di sisi lain, Dadan pun mengungkapkan, bahwa pemberangkatan jemaah umrah dari Cianjur melalui Bandara Kertajati juga belum efektif, karena lebih dekat ke Jakarta.
“Belum efektif (pemberangkatan jemaah umrah dari Bandara Kertajati,red), karena kalau Cianjur lebih dekat ke Jakarta,” katanya.
