Harga Pertamax Hari Ini, Berlaku 1 November 2025, Mayoritas Daerah Tetap di Rp 12.200–12.500

Harga Pertamax Hari Ini,
Harga Pertamax Hari Ini, Berlaku 1 November 2025, Mayoritas Daerah Tetap di Rp 12.200–12.500
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Harga BBM Pertamax kembali menjadi perhatian publik setelah Pertamina merilis daftar harga terbaru yang mulai berlaku per 1 November 2025. Dari data resmi yang ditampilkan, harga Pertamax di berbagai provinsi relatif stabil, berada di kisaran Rp 12.200 hingga Rp 12.800 per liter, dengan beberapa pengecualian di wilayah Free Trade Zone (FTZ).

Di Pulau Sumatra, harga Pertamax umumnya berada di level Rp 12.500 per liter, termasuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, hingga Sumatera Selatan. Sementara itu, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau tercatat sedikit lebih tinggi di Rp 12.800 per liter.

Beberapa wilayah FTZ seperti Sabang dan Batam kembali mendapatkan harga lebih rendah. Sabang dibanderol hanya Rp 11.500 per liter, sedangkan Batam berada di angka Rp 11.700 per liter, menjadikannya wilayah dengan harga Pertamax termurah saat ini.

Baca Juga:BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat, 15 November 2025, Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin KencangDownload Kalender Jawa 2026, Lengkap dengan Weton, Pasaran, dan Penanggalan Hijriah

Untuk Pulau Jawa, harga Pertamax relatif seragam. DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur seluruhnya berada pada kisaran Rp 12.200 per liter. Bali juga mencatat harga sama di Rp 12.200 per liter.

Wilayah timur Indonesia menunjukkan variasi kecil. Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga hampir seluruh provinsi di Sulawesi berada di kisaran Rp 12.500 per liter. Adapun Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur tercatat sedikit lebih tinggi, masing-masing di Rp 12.800 per liter.

Dengan stabilnya harga Pertamax di sebagian besar daerah, masyarakat dapat merencanakan kebutuhan BBM harian dengan lebih mudah. Pertamina menyatakan harga akan terus disesuaikan mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.

0 Komentar