CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat terjadi 12 bencana alam dalam dua hari pada 10-11 November 2025 di sejumlah wilayah yang mengakibatkan delapan rumah rusak, satu jembatan terputus, serta puluhan hektar sawah baru ditanami padi rusak. Belasan kepala keluarga pun terpaksa mengungsi.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan, menjelang akhir tahun 2025 curah hujan di wilayah Cianjur mulai mengalami peningkatan.
“Akibat tingginya curah hujan mengakibatkan terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah di Kecamatan Naringgul, Tanggeung, Cidaun, Pagelaran, Pasirkuda, Mande, dan Cugenang,” katanya, Rabu 12 November 2025.
Baca Juga:BPR Cianjur Jabar dan PT Inovasi Delapan Nusantara Teken MoU Fasilitasi Pembiayaan Magang Kerja ke Jepang Peringati HUT ke-14, NasDem Cianjur Bagikan Paket Sembako kepada Masyarakat
“Data yang tercatat dari 12 bencana itu, delapan diantaranya terjadi di Kecamatan Pagelaran, Cidaun, Naringgul, Tanggeung, dan Pasirkuda. Sedangkan empat lainnya di Kecamatan Cugenang, dan Mande,” sambung Asep.
Menurutnya, bencana alam tanah longsor, banjir dan pergerakan tanah mengakibatkan delapan rumah warga rusak, sembilan terancam, serta sebanyak 11 keluarga terdiri dari 23 jiwa mengungsi.
“Sebanyak delapan rumah rusak itu diantaranya satu di Kecamatan Cugenang, dan tiga di Mande akibat tanah longsor. Sedangkan empat rumah rusak di Kecamatan Mande akibat pergerakan tanah,” papar Asep.
Selain itu Asep mengatakan, banjir yang terjadi di Desa Pagermaneuh, Kecamatan Tanggeung menyebabkan jembatan penghubung antar desa terputus, dan seluas 20 hektar lebih lahan sawah rusak.
“Jembatan penghubung antara Desa Pagermaneuh, Karangtengah dan Rawagede itu ambruk, akibat diterjang aliran Sungai Cibuni yang meluap,” katanya.
Pun demikian banjir yang terjadi di Desa Jamali, dan Ciandam Kecamatan Mande pada Senin 10 November 2025 merendam sejumlah rumah warga.
“Banjir di Kecamatan Mande itu hanya merendam saja, tak sampai merusak rumah, dan tak berangsur lama. Kami meminta warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan,” kata Asep.
