CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Andrian kakak dari Rivan Agustina (23) alias Ipan menceritakan kondisi adiknya pada momen sebelum dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pada Selasa, 4 November 2025 sekitar pukul 03.00 WIB.
Diketahui, Ipan merupakan satu dari tiga korban akibat terguling dan terbakarnya truk tangki BBM Pertamina di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku pada Sabtu, 1 November 2025 malam.
Andrian mengatakan, pihak keluarga mendapat kabar Ipan terbakar dan harus dibawa ke RSUD Sayang Cianjur, dari rekan kerja Ipan tak lama setelah kejadian.
Baca Juga:Ramzi Tekankan Kesiapan Seluruh Elemen Hadapi Risiko Bencana HidrometeorologiLagi! BPSK Kembali Terima Aduan Terkait Dana Tak Bisa Dicairkan di LKM Akhlakul Karimah
“Temannya yang membawa Ipan ke RSUD Sayang menghubungi keluarga setelah kejadian, kami pun langsung menuju ke RS untuk melihat kondisinya,” kata Andrian pada Cianjur Ekspres saat ditemui di rumah duka, Jalan Otista III, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur.
Menurutnya, saat itu Ipan masih dalam kondisi sadar dan masih menceritakan kejadian meski mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.
“Katanya dia habis membeli makan, saat akan kembali ke tempat kerjanya di toko grosir sekitar lokasi, truk tangki pun terguling. Ipan dari arah berlawanan sempat terjatuh. Katanya ada konslet yang menyebabkan percikan api sehingga membakar tubuhnya,” kata Andrian mengungkapkan.
Setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sayang, pada Minggu, 2 November 2025 sore, Ipan pun dirujuk ke RSPP Jakarta.
“Kami pun ikut mengantarkan Ipan ke Jakarta. Dari sana, saya selalu berkomunikasi dengan salah satu dokter yang memantau perkembangan Ipan selama dirawat di RSPP,” lanjutnya.
“Saat di RSPP, Ipan sudah menjalani operasi di saluran pernapasan. Namun saat akan dilakukan operasi plastik, kondisi tubuh Rivan menurun, karena ada beberapa masalah di ginjalnya,” kata dia.
Bahkan lanjut dia, dari kabar yang dia terima denyut nadi Ipan sempat hilang, tim medis pun langsung melakukan penangangan dengan alat pacu jantung.
Baca Juga:LBH Mantra Audensi ke ATR/BPN Cianjur, 22 Permohonan Eks HGU Sindangjaya Dinyatakan ClearCapaian Program MBG di Cianjur Baru 30 Persen
“Berkat alat pacu jantung, denyut nadinya kembali normal. Namun saat akan cuci darah, Ipan akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” katanya.
Dia mengatakan, setibanya di kampung halaman, jenazah Ipan langsung disolat kan di Masjid Jami Al-Hidayah dan dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada sekitar 200 meter dari rumah duka.
