CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM — Harga emas dunia dan domestik kembali menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025). Berdasarkan data dari situs Harga-Emas.org, harga emas spot dunia tercatat naik menjadi USD 3.990,23 per ons troi, menguat USD 3,76 dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini turut mendorong harga emas dalam rupiah yang kini mencapai sekitar Rp66.528.697,66 per ons, atau setara dengan Rp2.138.947,3 per gram.
Kenaikan harga emas global ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan terhadap aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global serta fluktuasi nilai dolar AS.
Harga Emas Antam dan Pegadaian Naik
Untuk pasar dalam negeri, harga emas batangan Antam (Logam Mulia) juga mengalami kenaikan. Berdasarkan pembaruan pukul 01.01 WIB, harga emas Antam kini dipatok di angka:
Rp2.428.000 per gram,
dengan harga pembelian kembali (buyback) sebesar Rp2.185.200 per gram.
Baca Juga:Jadwal Siaran Langsung PERSIB vs Selangor FC di AFC Champions League Two 2025/26PERSIB Siap Hadapi Selangor FC di AFC Champions League Two 2025/26
Sementara itu, harga emas di Pegadaian tercatat sedikit lebih tinggi, yaitu Rp2.374.000 per gram untuk ukuran 1 gram.
Adapun rincian harga emas Antam berdasarkan satuan adalah sebagai berikut:
0,5 gram: Rp1.259.000
2 gram: Rp4.496.000
5 gram: Rp12.000.000
10 gram: Rp23.280.000
25 gram: Rp55.562.000
50 gram: Rp111.045.000
100 gram: Rp222.012.000
250 gram: Rp554.765.000
500 gram: Rp1.109.320.000
1.000 gram (1 kg): Rp2.218.600.000
Untuk emas Pegadaian, harga per satuan juga relatif sejalan, dengan 1 kilogram dipatok di Rp2.291.904.000.
Kenaikan Signifikan dalam 5 Tahun
Dalam lima tahun terakhir, harga emas di pasar domestik telah melonjak tajam sebesar 172,80%, atau naik sekitar Rp1.607.720 per gram. Kini, harga emas tercatat di Rp2.538.123 per gram, menjadi salah satu level tertinggi sepanjang sejarah perdagangan logam mulia di Indonesia.
Prospek Emas ke Depan
Para analis memperkirakan tren penguatan harga emas masih akan berlanjut dalam jangka menengah, terutama jika ketidakpastian global masih tinggi dan bank-bank sentral menahan suku bunga di level tinggi. Emas dipandang tetap menjadi instrumen investasi yang aman untuk melindungi nilai aset di tengah inflasi dan gejolak ekonomi global.
