Disdikpora Cianjur: Kosongkan Ruang Kelas yang Berpotensi Membahayakan Siswa

Disdikpora Cianjur: Kosongkan Ruang Kelas yang Berpotensi Membahayakan Siswa
Ilustrasi ruang kelas yang rusak. (Foto: AI)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengimbau pada tenaga pendidik untuk memastikan seluruh ruang belajar aman selama cuaca ekstrem melanda Cianjur.

Helmi mengatakan pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada seluruh kepala sekolah agar memastikan setiap ruang belajar berada dalam kondisi aman untuk digunakan.

“Sekarang cuaca ini tidak menentu, kadang hujan disertai angin, artinya cuaca ekstrem. Karena itu kami terus mengimbau semua sekolah, baik SD, terutama SMP, agar memastikan setiap ruangan aman,” ujar Helmi saat dihubungi via telepon oleh Cianjur Ekspres, pada Selasa 4 November 2025.

Baca Juga:Ramzi Tekankan Kesiapan Seluruh Elemen Hadapi Risiko Bencana HidrometeorologiLagi! BPSK Kembali Terima Aduan Terkait Dana Tak Bisa Dicairkan di LKM Akhlakul Karimah

Menurutnya, kepala sekolah bersama guru diminta memetakan kondisi bangunan dan lingkungan sekitar sekolah. Jika ditemukan ruangan yang berpotensi membahayakan siswa, pihak sekolah diminta segera mengosongkan dan memindahkan kegiatan belajar ke tempat yang lebih aman.

“Kalau ada ruangan yang sudah lapuk atau berisiko, jangan dipakai untuk kegiatan pembelajaran. Bisa dipindahkan ke perpustakaan atau ruangan lain yang aman. Prinsipnya, utamakan keselamatan siswa. Sedia payung sebelum hujan istilahnya,” katanya.

Dia menambahkan, sampai saat ini kegiatan belajar mengajar di tingkat SMP masih dilakukan secara tatap muka. Namun, tidak menutup kemungkinan penerapan pembelajaran daring apabila kondisi darurat mengharuskannya.

“Untuk sekarang semua sekolah SMP masih melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tapi kalau nanti situasinya sudah sangat tidak memungkinkan, bisa saja sekolah tertentu melaksanakan pembelajaran online,” katanya.

Meski begitu, dia menekankan proses pendidikan harus tetap berjalan dalam kondisi apapun.

“Dalam keadaan apapun, proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Hanya saja bentuknya disesuaikan dengan situasi di lapangan. Yang paling penting, keselamatan siswa dan guru diutamakan,” katanya.

Dia juga mengingatkan agar setiap sekolah menandai area berisiko seperti bangunan retak, perpohonan besar di sekitar lingkungan sekolah, atau fasilitas yang rusak akibat cuaca ekstrem agar tidak dilalui siswa.

Baca Juga:LBH Mantra Audensi ke ATR/BPN Cianjur, 22 Permohonan Eks HGU Sindangjaya Dinyatakan ClearCapaian Program MBG di Cianjur Baru 30 Persen

“Ya, tandain kalau ruangan itu berisiko, agar siswa tidak melewatinya. Intinya, jangan tunggu sampai ada kejadian,” pungkasnya.

0 Komentar