CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur berhasil menekan angka prevalensi stunting dari 26 persen menjadi 7,3 persen, dan menjadikan kabupaten dengan prevalensi stunting terendah di Jawa Barat.
“Cianjur saat ini berada di angka 7,3 persen, turun jauh dari 26 persen sebelumnya. Ini hasil kerja keras seluruh OPD yang berkomitmen menurunkan angka stunting, serta dukungan dari berbagai pihak,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur, Nurdiyati kepada wartawan belum lama ini.
Nurdiyati mengungkapkan, Pemkab Cianjur meluncurkan berbagai program inovatif guna zero stunting. Seperti Ngaprak Mendadak Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang merupakan bagian dari Quick Win Launching Kemendukbangga.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Bakal Gelar Lomba Sekolah Sehat 2025Disdukcapil Cianjur Buka Pelayanan Adminduk Semedi di Sejumlah Titik
Kemudian Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Lansia Berdaya (Sidaya), serta Aplikasi terpadu yang dikembangkan berdasarkan hasil riset dan inovasi litbang yakni AI Super Apps.
“Semua program ini saling terintegrasi untuk memastikan tidak ada lagi anak Cianjur yang tumbuh dengan kondisi stunting,” tegasnya.(*)
