CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur berharap Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk sektor pendidikan tidak berkurang drastis di tengah rencana Pemerintah Pusat bakal mengurangi dana transfer keuangan daerah (TKD) pada tahun 2026.
“Mudah-mudahan tidak terjadi pengurangan sampai nol ya dari pusat untuk fisik itu di dunia pendidikan. Ini pelayanan dasar, satu sisi bagaimanapun hari ini Pak Prabowo bagaimana menciptakan generasi emas dengan ditunjang beberapa program, sehingga sarana dan prasarana itu penting, salah satunya itu,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Diki Ismail kepada Cianjur Ekspres, Senin 27 Oktober 2025.
Politisi Partai Gerindra tersebut tidak memungkiri Pemerintah Kabupaten Cianjur pasti akan terkena dampak rencana pengurangan transfer keuangan daerah dari pemerintah pusat tersebut. Namun, kata Diki, masih banyak sarana dan prasarana fisik sekolah yang perlu mendapatkan perhatian serius, khususnya di wilayah Cianjur Selatan.
Baca Juga:Aksi Heroik Bidan Desa di Pagelaran Cianjur, Jemput Ibu Hamil Ditandu Sejauh 1,5 KilometerBupati Cianjur Akui Banyak Infrastruktur Rusak, Janji Perbaikan Bertahap
“Yang terdekat saja di daerah-daerah pasca bencana pergeseran tanah, itu banyak sekolah-sekolah yang hari ini juga sudah tidak layak ditempati dan untuk tempat belajar. Jadi ketika tahun depan ada efisiensi dari pusat khusus ke fisik itu, pemerintah daerah harus memikirkan bagaimana caranya menjawab tantangan itu, karena bagaimanapun itu menjadi kewajiban,” katanya.
Dirinya memahami kondisi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Cianjur saat ini, terlebih dengan adanya pengurangan dari pusat. Namun Diki menegaskan, minimal harus ada jawaban bagaimana menyelesaikan masalah khususnya dunia pendidikan terkait dengan sarana dan prasarana fisik bangunan sekolah yang ada di daerah-daerah bencana.
“Minimal apakah usulannya itu walaupun dari dinas pendidikannya kosong, apakah dengan BNPB atau dari kementerian yang lain yang memang bisa menunjang, karena bagaimanapun tetap yang namanya fisik yang sudah rusak harus segera diperbaiki terutama di daerah bencana itu,” tuturnya.
Menurutnya, usulan yang disampaikan teman-teman dari wilayah Cianjur Selatan mereka mengeluh tentang belum adanya perbaikan sekolah-sekolah yang rusak pasca bencana.
“Sampai hari ini belum ada jawaban pasti dari pemerintah daerah kapan diperbaiki atau kapan bisa terealisasi tuntutan dari masyarakat itu, terutama di Cianjur Selatan,” ucap Diki.
