CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP mengalami kerusakan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, mengatakan, laporan kerusakan datang dari beberapa kecamatan yang terdampak bencana alam, di antaranya Karangtengah, Mande, dan Sukaluyu.
“Ada beberapa sekolah yang terdampak bencana angin puting beliung di beberapa kecamatan, yakni Karangtengah, Mande, dan hari berikutnya Sukaluyu,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 27 Oktober 2025.
Baca Juga:Program Sekolah Rakyat di Cianjur Belum Berjalan, Ditargetkan Mulai 2026Bupati Hadiri Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur
Berdasarkan data sementara, terdapat dua sekolah dasar (SD) dan beberapa sekolah menengah pertama (SMP) yang mengalami kerusakan. Meski demikian, kerusakan yang terjadi tergolong ringan dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Secara signifikan, dampaknya hanya pada bagian atap genting yang rusak. Tapi tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Selain itu, Disdikpora juga menerima laporan adanya tiga ruang kelas SMP di Kecamatan Sukaluyu yang mengalami kerusakan pada bagian atap. Pihaknya berencana meninjau langsung lokasi untuk memastikan kondisi bangunan sekolah.
“Nanti kita akan cek ke lapangan sampai sejauh mana kerusakannya. Tapi yang paling penting, kami tekankan agar kegiatan belajar tetap berjalan,” tegas Ruhli.
Dia mengimbau seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Cianjur agar lebih waspada menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang sedang terjadi. Disdikpora meminta sekolah-sekolah memperhatikan kondisi lingkungan sekitar untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pertama, mohon diperhatikan sanitasi air di setiap satuan pendidikan. Kedua, lakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar jika ada pohon besar di area sekolah. Bila perlu ditebang, pastikan ada komunikasi dan izin yang baik,” ujarnya.
Ruhli juga meminta setiap sekolah memiliki call center internal agar laporan bencana atau kejadian darurat bisa segera disampaikan ke tingkat kabupaten.
Baca Juga:Bapenda Cianjur Catat Realisasi PBB Sudah 92,45 Persen hingga Oktober 2025Bupati Wahyu Apresiasi Kegiatan Tadabur Alam Desa Cikondang Kecamatan Cibeber
“Koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua, komite sekolah, dan masyarakat penting dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan,” tambahnya.
Dia menegaskan, apabila terjadi kondisi darurat seperti hujan besar atau angin kencang, pihak sekolah dan wali kelas diminta untuk berkomunikasi langsung dengan orang tua murid guna menjaga keselamatan siswa.
