CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kondisi jalan rusak di wilayah selatan Kabupaten Cianjur kembali menjadi sorotan. Sejumlah warga di Kecamatan Agrabinta mengeluhkan jalan penghubung antar tiga desa Neglasari, Mulyasari, dan Bunisari yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki selama lebih dari satu dekade.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, mengakui bahwa permasalahan infrastruktur di Cianjur memang sudah berlangsung lama. Pemerintah daerah, kata dia, kini tengah melakukan perbaikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran.
“Ini merupakan permasalahan yang sudah lama sebenarnya, dan kita membenahi sedikit demi sedikit dalam hal infrastruktur agar kondisinya menjadi lebih baik,” katanya kepada wartawan, Senin 27 Oktober 2025.
Baca Juga:Disdikpora Cianjur Genjot Peningkatan IPM Lewat Validasi Data dan Program Pendidikan InklusifDisdikpora Sebut Sejumlah Sekolah di Cianjur Terdampak Hujan Deras dan Angin Kencang
Wahyu menuturkan, kondisi geografis Cianjur yang luas dan sebagian besar merupakan wilayah perbukitan serta rawan pergeseran tanah menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur.
“Cianjur hampir sebagian besar merupakan daerah rawan pergeseran tanah. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk menempati daerah-daerah yang memang peruntukannya sebagai kawasan pemukiman,” katanya.
Selain menyoroti infrastruktur, Wahyu juga menyampaikan apresiasinya kepada para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah pelosok. Menurutnya, mereka layak mendapat penghargaan lebih karena dedikasinya dalam melayani masyarakat di tengah keterbatasan fasilitas dan akses jalan.
“Tenaga kesehatan di daerah pelosok memiliki semangat dan pengabdian luar biasa. Mereka pantas mendapatkan apresiasi lebih dibandingkan rekan-rekan di wilayah perkotaan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan, mengeluhkan kondisi jalan rusak parah sepanjang lima kilometer yang menghubungkan Desa Neglasari, Mulyasari, dan Bunisari.
Pantauan di lapangan, badan jalan yang berlubang dan dipenuhi lumpur membuat kendaraan sulit melintas. Saat hujan turun, jalan berubah menjadi licin seperti saluran irigasi. Tak jarang pengendara sepeda motor tergelincir atau kendaraan mogok di tengah jalan.
“Setiap musim hujan jalan makin parah. Banyak motor tergelincir dan mobil sering mogok. Padahal ini akses utama warga ke sekolah, puskesmas, dan pasar,” ujar Ujang, warga setempat, Minggu 26 Oktober 2025.
