CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Film terbaru garapan sutradara Herwin Novianto, berjudul SHUTTER, siap mengguncang layar bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025. Diproduksi oleh Falcon Pictures, film bergenre drama horor psikologis ini menyoroti sisi gelap masa lalu yang tak bisa dihapus, bahkan oleh waktu.
Kisah berpusat pada Darwin (diperankan oleh Vino G. Bastian), seorang fotografer senior yang masih setia menggunakan kamera manual di tengah era digital. Hidupnya tampak normal hingga suatu hari, ia menemukan bayangan perempuan misterius di setiap hasil jepretannya. Semula dianggap kesalahan teknis, namun ketakutannya berubah nyata ketika sosok perempuan itu mulai menampakkan diri dan menghantui kehidupannya.
Kekasihnya, Pia (Anya Geraldine), bertekad mencari tahu identitas sosok tersebut. Penyelidikan membawa Pia pada nama Lilies (Niken Anjani), mahasiswi berprestasi yang pernah berkuliah di kampus yang sama dengan Darwin. Namun, semakin dalam ia menelusuri, satu demi satu teman lama Darwin ditemukan tewas secara misterius.
Baca Juga:Makna Logo Hari Santri 2025, Pita Cakrawala, Simbol Semangat dan Keberagaman SantriLink Twibbon HSN Cianjur 2025, Semangat Santri Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia
Teror yang dialami Darwin dan Pia semakin menguatkan dugaan bahwa gangguan tersebut terkait dengan masa lalu kelam sang fotografer. Ada rahasia besar yang pernah ia tutupi, sebuah “dosa” yang kini menuntut balas. Dalam suasana mencekam, penonton diajak menyelami rasa bersalah dan ketakutan manusia yang tak bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu.
Film berdurasi 1 jam 29 menit ini menghadirkan suasana visual kelam dan intens. Herwin Novianto menampilkan nuansa realis melalui permainan cahaya dan bayangan, seolah mengaburkan batas antara dunia nyata dan dunia gaib. Naskah yang ditulis oleh Alim Sudio mengangkat tema penebusan dosa dengan gaya naratif yang perlahan namun menghantui.
Selain Vino G. Bastian dan Anya Geraldine, film ini juga dibintangi oleh Niken Anjani, Nugie, Donny Alamsyah, Andri Mashadi, Rangga Natra, Dewi Gita, dan Rukman Rosadi. Kombinasi pemain lintas generasi menjadikan SHUTTER memiliki kekuatan emosional yang kuat, bukan hanya dari sisi horor, tetapi juga drama psikologis yang mendalam.
Produser Frederica menyebut, SHUTTER bukan sekadar film horor, melainkan kisah reflektif tentang rasa bersalah dan konsekuensi dari pilihan hidup. “Kita ingin membawa penonton merasakan ketegangan, tapi juga empati pada karakter-karakter yang berjuang melawan bayang-bayang masa lalu mereka,” ujarnya.