Sinergi Hulu, Tengah dan Hilir, Langkah Nyata Penyembuhan Sungai dan Pertanian Sehat di Cianjur

Pertemuan
Sebanyak 14 peserta lintas sektor menghadiri Pertemuan Kolektif Penyembuhan Sungai bertajuk “Ngahiji Dina Karya: Ngahudangkeun Cai, Ngahirupkeun Kahirupan”.(SUB DAS Cikundul)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM -Sebanyak 14 peserta lintas sektor menghadiri Pertemuan Kolektif Penyembuhan Sungai bertajuk “Ngahiji Dina Karya: Ngahudangkeun Cai, Ngahirupkeun Kahirupan” yang digelar di Balai Kelompok Tani Mandiri, Kampung Babakan Cisarua, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Rabu 15 Oktober 2025.

Pertemuan ini menjadi langkah awal terbentuknya kolaborasi konkret antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam membangun model penyembuhan sungai dan pertanian ekologis berkelanjutan di wilayah Sub DAS Cikundul, DAS Citarum.

Diskusi yang berlangsung selama satu jam ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, yaitu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Suryakancana (UNSUR) Cianjur, Dr. Widya Sari, S.P., M.P bersama 7 mahasiswa pendamping penelitian.

Baca Juga:Polres Cianjur Bekuk Tiga Tersangka Pengedar Ganja, Sita Barang Bukti 6,4 KilogramAwasi Implementasi UHC Prioritas, Komisi IV DPRD Cianjur: Jangan Sampai Program Ini Hanya Menjadi Jargon

Lalu Ketua dan anggota Kelompok Tani Mandiri Babakan Cisarua, Jana Rojana dan Ridha Fuja Andina. Kemudian Kepala Desa Sindanglaya, Nyanyang Kurnia Sanusi, Kepala UPTD Pelayanan Pertanian Kecamatan Pacet, Asep Bani, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pacet, Denden Muflihudin, S.P, Aktivis hukum dan pemerhati kebijakan lingkungan, Andri serta Koordinator Komite Sub DAS Cikundu, Herry Trijoko.

Langkah Awal: Menyatukan Visi dan Peran

Pertemuan ini menjadi ruang berbagi pandangan setiap komponen, dari akademisi hingga pemerintah desa. Masing-masing pihak menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi dalam gerakan penyembuhan sungai dan pertanian ramah lingkungan.

Dari pihak akademisi, Dr. Widya Sari bersama mahasiswa Fakultas Pertanian UNSUR akan melakukan penelitian pemanfaatan slurry (limbah cair biogas) sebagai pupuk cair organik di lahan pertanian.

Penelitian ini akan dilakukan di tiga lahan uji dan tiga komoditas, dengan pendampingan langsung oleh dosen dan petani setempat untuk memastikan validitas data serta terjadinya transfer ilmu dan teknologi.

UPTD Pertanian Kecamatan Pacet bersama BPP Pacet menyatakan dukungan penuh terhadap pemanfaatan pupuk organik hasil reaktor biogas dan akan mendampingi proses uji serta verifikasi data lapangan agar dapat diterapkan di tingkat petani binaan.

Sementara itu, Pemerintah Desa Sindanglaya akan fokus memperkuat pengelolaan sampah dan limbah di wilayah riparian DAS Cisarua serta mendorong kolaborasi riset dan program KKN berkelanjutan bersama pihak akademisi dan Komite Sub DAS Cikundul.

0 Komentar