CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Tim promosi asal Papua, PSBS Biak, kembali menjadi sorotan menjelang lanjutan kompetisi Super League Indonesia musim 2025/26. Setelah menampilkan performa cukup stabil di awal musim, klub berjuluk Badai Pasifik itu akan menghadapi rangkaian pertandingan berat yang menuntut konsistensi serta mental kuat dari seluruh pemain. Sejumlah laga penting sudah menanti mereka pada bulan Oktober hingga Desember mendatang, termasuk menghadapi tim-tim besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.
PSBS Biak sebelumnya mencatat hasil imbang 0-0 melawan Madura United pada 25 September lalu. Kini, mereka akan kembali turun ke lapangan untuk menantang Persib Bandung pada Jumat, 17 Oktober 2025, pukul 19.00 WIB di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Laga ini menjadi ujian berat bagi PSBS yang bertekad mencuri poin dari salah satu tim papan atas Super League. Setelah menghadapi Persib, PSBS Biak akan melanjutkan pertandingan menghadapi Persebaya Surabaya pada Jumat, 24 Oktober pukul 15.30 WIB, kemudian bertemu Persija Jakarta pada 31 Oktober pukul 19.00 WIB.
Tidak berhenti di situ, pada awal November PSBS Biak akan melawan Persita Tangerang pada 6 November pukul 15.30 WIB. Setelah itu, jadwal padat masih menanti dengan pertandingan melawan PSM Makassar pada 21 November dan menghadapi Persijap Jepara pada 27 November, keduanya dijadwalkan kick-off pukul 15.30 WIB. Menjelang akhir tahun, PSBS Biak akan menutup kalender 2025 dengan pertandingan tandang menghadapi PSIM Yogyakarta pada 22 Desember.
Baca Juga:Jelang Lawan PSBS Biak, PERSIB Imbau Bobotoh Tidak Hadir di StadionManfaat Daun Sirih untuk Menghilangkan Bau Badan, Alami dan Ampuh!
Rangkaian pertandingan tersebut menjadi tantangan besar bagi pelatih Wahyu Santoso dan anak asuhnya. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain harus tampil disiplin serta menjaga fokus di setiap pertandingan, karena kesalahan kecil bisa berakibat fatal menghadapi klub-klub berpengalaman. Menurut Wahyu, target utama PSBS Biak musim ini adalah bertahan di Super League dengan memperkuat lini pertahanan serta meningkatkan efektivitas penyelesaian akhir di lini depan.
“Setiap laga adalah final bagi kami. Pemain harus tampil berani dan percaya diri, terutama saat melawan tim besar. Kami datang bukan untuk bertahan, tapi untuk bersaing secara terhormat,” ujarnya dalam sesi latihan tim di Biak.