CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Timnas Indonesia menorehkan sejarah baru meski harus mengakhiri perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada putaran keempat. Dalam laga terakhir yang digelar di Jeddah, Arab Saudi, Minggu, 12 Oktober 2025 dini hari WIB, skuad Garuda kalah tipis 0–1 dari Irak. Kekalahan tersebut menutup langkah Indonesia, namun pencapaian ini tetap menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia.
Sejak resmi menjadi anggota FIFA pada tahun 1952, butuh waktu lebih dari tujuh dekade bagi Indonesia untuk mencapai tahap ini. Di bawah komando pelatih Patrick Kluivert, Garuda tampil luar biasa meski menjadi satu-satunya tim di Grup B yang belum pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia.
Perjalanan panjang dimulai sejak babak pertama pada Oktober 2023, ketika Indonesia dengan dominan menyingkirkan Brunei Darussalam lewat agregat meyakinkan 12–0. Laju positif berlanjut di babak kedua, di mana Indonesia melangkah bersama Irak setelah berhasil menyingkirkan Vietnam dan Filipina.
Baca Juga:Jadwal Persib Bandung Oktober 2025, Lengkap dengan Waktu dan Siaran LangsungJadwal Bola Rabu, 15 Oktober 2025, Italia, Inggris, dan Portugal Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada babak ketiga, performa Garuda menjadi sorotan dunia. Hasil imbang melawan Arab Saudi dan Australia, serta kemenangan gemilang atas Bahrain dan Tiongkok, membawa Indonesia finis di posisi keempat Grup C. Capaian itu menjadi tiket menuju putaran keempat — sesuatu yang belum pernah dicapai sebelumnya oleh tim nasional Indonesia.
Meski harus memulai perjalanan dari babak pertama, semangat juang tim tetap terjaga hingga akhir. Dalam 20 pertandingan yang dijalani, Indonesia mengumpulkan 28 poin dari 8 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 8 kekalahan. Performa ini menjadi bukti kemajuan signifikan sepak bola nasional di level Asia.
Kini, meskipun impian tampil di Piala Dunia 2026 belum terwujud, perjuangan panjang selama 73 tahun menunjukkan bahwa Indonesia semakin dekat dengan mimpi besar tersebut. Jalan masih panjang, tetapi harapan Garuda untuk terbang di panggung dunia tetap menyala.