Kemenag Tegaskan Logo dan Tema Jadi Identitas Resmi STQH Nasional 2025

Kemenag
Kemenag Tegaskan Logo dan Tema Jadi Identitas Resmi STQH Nasional 2025
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Kementerian Agama menegaskan bahwa identitas resmi Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 adalah logo dan tema nasional yang telah diperkenalkan pada 9 September 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa untuk STQH tahun ini tidak ada maskot khusus, berbeda dengan kegiatan sebelumnya. “Logo menjadi identitas utama kegiatan, sejalan dengan tema nasional ‘Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan’,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Abu Rokhmad juga mengapresiasi inisiatif daerah, termasuk kreativitas Pemprov Sultra sebagai tuan rumah dalam menghadirkan unsur lokal. Namun, ia menekankan bahwa identitas resmi tetap logo dan tema nasional. Visual lain di lokasi acara bersifat dekoratif atau inisiatif lokal, bukan identitas resmi STQH Nasional.

Baca Juga:Melonjak Tajam! Analisis Kenaikan Harga Emas Hari Ini 09 Oktober 2025Viral di Tiktok, Ini Sinopsif Film Air Mata di Ujung Sajadah 2

Logo STQH Nasional XXVIII memiliki makna filosofis. Kubah melambangkan masjid sebagai pusat ibadah, warna emas menunjukkan keagungan Islam, dan Tugu Persatuan Sultra melambangkan kerukunan. Elemen lain seperti pancaran sinar, mushaf Al-Qur’an, tangan berdoa, dan tipografi XXVIII merepresentasikan nilai dakwah, syiar, dan doa bagi keselamatan bangsa.

Abu berharap STQH di Kendari menjadi momentum memperkuat moderasi beragama dan kepedulian lingkungan. “STQH bukan sekadar kompetisi, melainkan sarana syiar yang meneguhkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan sosial,” tegasnya.

Sebelumnya, sempat muncul polemik terkait maskot berbentuk hewan Anoa. Sekretaris Daerah Sultra sekaligus Ketua LPTQ Sultra, Asrun Lio, menegaskan bahwa Pemprov Sultra tidak pernah meresmikan maskot. Visual yang sempat beredar telah ditarik oleh pihak event organizer.

Asrun menjelaskan bahwa rapat koordinasi antara Pemprov Sultra dan Kemenag pada Juli 2025 membahas akomodasi, transportasi, keamanan, dan fasilitas pendukung, tidak termasuk maskot. Ia mengajak masyarakat menjaga semangat kebersamaan, saling menghargai, dan memastikan acara berjalan khidmat, bermartabat, dan membawa berkah bagi daerah dan bangsa.

STQH Nasional XXVIII akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari, diikuti peserta dari 38 provinsi di Indonesia.

0 Komentar