CIANJUR, CIANJUREKSPRES.COM– Suasana panas mulai terasa menjelang pertandingan penting Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis dini hari, 9 Oktober 2025, pukul 00.15 WIB.
Pertandingan ini menjadi salah satu laga yang paling dinantikan publik Tanah Air, terutama para pendukung setia skuad Garuda. Antusiasme juga datang dari para suporter Indonesia di luar negeri, khususnya yang berada di kawasan Timur Tengah. Mereka mulai berdatangan ke Jeddah untuk memberikan dukungan langsung kepada tim kebanggaan nasional itu.
Di tengah euforia tersebut, muncul pertanyaan besar: strategi apa yang akan digunakan pelatih Patrick Kluivert? Sejak dipercaya menakhodai Timnas Indonesia, Kluivert dikenal gemar melakukan eksperimen taktik dengan dua pendekatan utama — formasi menyerang 4-2-3-1 dan skema pragmatis 3-4-3 yang bisa berubah menjadi 5-4-1 saat bertahan.
Baca Juga:Pembersihan Puing Ponpes Al Khoziny Rampung, Operasi SAR Resmi DitutupHarga Emas Hari Ini Naik ke Rp2,58 Juta per Gram, Antam dan Pegadaian Kompak Naik
Dalam dua laga FIFA Matchday terakhir melawan Taiwan dan Lebanon, Kluivert memilih menggunakan formasi 4-2-3-1 dan mencatat satu kemenangan serta satu hasil imbang. Namun, publik masih mengingat keberhasilan skema 3-4-3 saat era Shin Tae-yong, di mana pola bertahan cepat dengan serangan balik efektif berhasil menumbangkan Arab Saudi di Gelora Bung Karno.
Kini, Kluivert dihadapkan pada keputusan penting: apakah akan kembali memakai formasi 3-4-3 yang terbukti ampuh, atau tetap mempertahankan gaya menyerang dengan 4-2-3-1? Jawaban atas pilihan taktik ini akan menentukan arah permainan Garuda dalam laga besar melawan Arab Saudi.