CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan perkembangan penanganan bencana di berbagai wilayah Indonesia sepanjang Sabtu (4/10) hingga Minggu (5/10) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun, peristiwa yang berkaitan dengan cuaca ekstrem atau fenomena hidrometeorologi masih menjadi penyebab utama sejumlah kejadian di daerah.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hujan deras disertai angin kencang menimbulkan kerusakan rumah warga. Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari. Laporan dari BPBD setempat menyebutkan satu rumah mengalami rusak sedang dan 11 rumah lainnya rusak ringan. Tidak ada korban jiwa, namun 13 kepala keluarga atau 54 jiwa terdampak. Warga bersama aparat langsung melakukan perbaikan darurat pada hari yang sama.
Kejadian serupa juga terjadi di Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, di kabupaten yang sama. Angin kencang menyebabkan sembilan rumah rusak ringan, dengan 9 KK atau 40 jiwa terdampak. Petugas BPBD membantu membersihkan pohon tumbang yang menutup akses jalan, sementara sebagian jaringan listrik sempat padam.
Baca Juga:Korban Musala Al Khoziny Capai 40 Orang, Operasi Pencarian DiperpanjangKorban Tewas Runtuhnya Musala Al Khoziny Bertambah Jadi 37 Orang
Sementara di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, banjir sempat merendam sejumlah desa di Kecamatan Batu Sopang pada Sabtu (4/10) pukul 10.30 WITA. Sebanyak 119 kepala keluarga terdampak, namun genangan di Desa Kasungai, Batu Kajang, dan Legai telah surut pada siang harinya.
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, banjir yang terjadi sejak Kamis (2/10) kini juga mulai surut. BPBD melaporkan genangan memengaruhi 3 desa dan 7 kelurahan di 11 kecamatan, berdampak pada 403 KK (1.492 jiwa) dan 343 rumah, dengan lima unit rumah mengalami rusak ringan. Saat kejadian, tinggi air sempat mencapai 20–100 sentimeter, dan hingga Sabtu (4/10) hanya satu rumah di Kelurahan Sukaraya yang masih tergenang.
Selain itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kelurahan Tellumpanua, Kecamatan Suppa, pada Jumat malam (3/10) sekitar pukul 20.00 WITA. Api melahap area seluas tiga hektare, namun berhasil dipadamkan oleh tim gabungan pada Sabtu pagi (4/10).
BNPB mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama di tengah musim hujan. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui kerja bakti membersihkan saluran air, memangkas ranting pohon, serta memastikan infrastruktur penahan air dalam kondisi baik. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman geologi, seperti gempa bumi dan letusan gunung api, yang dapat terjadi sewaktu-waktu.