SIDOARJO, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM— Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban ambruknya Musala Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Minggu (5/10) pukul 18.00 WIB, total 40 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
Proses evakuasi masih berlangsung dengan bantuan alat berat seperti eskavator dan pemecah beton. Petugas mengenakan alat pelindung lengkap mulai dari helm, sarung tangan, hingga sepatu boots untuk menembus puing dan mengevakuasi jasad yang tertimbun selama berhari-hari. Setiap korban langsung dimasukkan ke kantong jenazah, disemprot disinfektan, lalu dibawa ke RS Bhayangkara guna proses identifikasi.
Sepanjang hari Minggu, ditemukan 15 jenazah baru, jumlah terbanyak sejak pencarian dimulai. Sebelumnya, tiga korban ditemukan pada Rabu (1/10), dua pada Kamis (2/10), sembilan pada Jumat (3/10), dan sebelas pada Sabtu (4/10). Peningkatan jumlah temuan menunjukkan akses ke area reruntuhan semakin terbuka dan kerja tim SAR semakin efektif.
Baca Juga:Korban Tewas Runtuhnya Musala Al Khoziny Bertambah Jadi 37 OrangJadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025: Aksi Sengit di Sirkuit Pertamina Mandalika
Selain jenazah utuh, petugas juga menemukan empat potongan tubuh manusia yang kini diperiksa oleh Tim DVI untuk memastikan identitasnya. Jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan 23 orang, namun data tersebut masih bersifat sementara menunggu validasi dari pihak pondok pesantren.
Operasi pencarian kini memasuki hari ketujuh sejak musala tersebut ambruk pada Senin (29/9). Meski masa pencarian biasanya berlangsung tujuh hari, operasi dipastikan diperpanjang hingga seluruh korban berhasil dievakuasi.
Pemerintah pusat dan daerah bersama BNPB, Basarnas, Kementerian Kesehatan, dan Pemprov Jawa Timur terus bersiaga selama 24 jam di lokasi. Upaya ini menjadi bentuk nyata kepedulian dan kemanusiaan bagi para korban tragedi Musala Al Khoziny.