Produksi Gabah Cianjur Tak Pernah Tembus 700 Ribu Ton

Panen
ILUSTRASI PANEN: Para petani saat memanen padi di area persawahan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, beberapa waktu lalu. (Foto: Rikzan Rezkyesa Azhari/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kabupaten Cianjur hingga kini belum pernah mencapai target produksi gabah kering giling 700 ribu ton per tahun. Selama tiga tahun terakhir, realisasi produksi selalu berada di kisaran 77 sampai 84 persen dari target.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan & Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur, Dandan Hendrayana, mengatakan target produksi gabah tahun 2025 tetap dipatok mendekati 700 ribu ton. Namun hingga Agustus, capaian baru di angka 649.337 ton atau sekitar 84 persen.

“Target kita tiap tahun ada di kisaran 700 ribuan. Tapi sampai saat ini memang belum pernah tercapai,” ujarnya saat dihubungi via telepon beberapa waktu lalu.

Baca Juga:PLN Peduli Hadirkan Humanity Truck 2025 dengan Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting di Desa Cidadap360 Desa dan Kelurahan di Cianjur Sudah Bentuk Posbakum

Dia menyebut tren produksi memang meningkat dibanding dua tahun sebelumnya, tetapi realisasi masih belum bisa menyentuh target maksimal.

“Tahun 2023, target nya itu 844.917 ton, realisasinya 650.123 ton, capaian targetnya 77 persen. Tahun 2024, targetnya itu 768.491 ton, realisasi 630.848, capaian targetnya 82 persen. Tahun 2025, targetnya 768.809 ton, realisasi sampai Agustus-September ini 649.337 ton, capaian targetnya 84 persen,” katanya.

Dia menyebut potensi produksi masih akan meningkat memasuki periode panen akhir tahun.

“Peluang peningkatan masih besar. Oktober, November, Desember itu masih masa panen. Mudah-mudahan bisa mendekati target ya 680 ribu ton lah,” kata Dandan.

Terkait penyerapan gabah oleh Bulog, Dandan menyebut sudah berjalan tetapi angka pastinya masih dikoordinasikan.

“Kalau serapan Bulog sudah berlangsung. Target provinsi sekitar tiga ribuan ton per April, dan ada penambahan setelah itu. Nanti datanya kami cek dulu ke Bulog,” katanya.

Menurutnya, belum tercapainya target produksi disebabkan sejumlah faktor teknis dan struktural.

Baca Juga:Lantik 58 Orang Pejabat, Bupati Cianjur Minta Handphone Aktif 24 JamKecamatan Pasirkuda Gelar Pelayanan Adminduk di Desa Kubang, Camat: Komitmen Pemerintah Berikan Layanan Prima

“Yang pertama karena irigasi. Kedua, masalah pupuk. Ketiga kualitas perbenihan. Banyak petani masih pakai benih sisa panen, bukan benih unggul bersertifikat,” katanya.

Dandan juga menyoroti terbatasnya jumlah penangkar benih dan turunnya jumlah petani produktif.

“Unit penangkaran benih kita belum mencukupi. SDM juga berkurang karena banyak yang memasuki usia lanjut dan anak muda beralih ke sektor non-pertanian,” katanya.

Lanjutnya, untuk mengejar target produksi dan swasembada pangan, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah.

0 Komentar