CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Para pedagang di Pasar Muka Cianjur mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat akibat harga sejumlah kebutuhan pokok yang terus merangkak naik. Kondisi ini membuat pasar semakin sepi dan volume penjualan menurun drastis.
Iin Solihin (36), pedagang ayam di Pasar Muka, mengatakan, penurunan penjualan sudah dirasakan beberapa bulan terakhir seiring harga daging ayam yang bertahan tinggi.
“Sekarang pemasaran lagi turun, karena habis bulan Rajab dan memang harga ayam terlalu tinggi. Harga paling murah Rp37 ribu, bahkan sempat tembus Rp40 ribu per kilogram. Normalnya dulu sebelum ada program MBG bisa Rp32 ribu per kilogram,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 2 Oktober 2025.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Luncurkan Call Center 112 untuk Layanan DaruratAksi Demo di PT Trio Food Haurwangi Cianjur Berujung Ricuh
Menurutnya, mahalnya harga ayam membuat konsumen menahan belanja. Volume pengambilan ayam yang biasanya mencapai hampir dua ton, kini turun drastis menjadi sekitar enam kuintal saja.
“Pembeli sekarang bisa kehitung, pasar pun lumayan sepi,” tambahnya.
Keluhan serupa datang dari pedagang telur ayam, Agus Suhendar (38). Dia menyebut, harga telur kini naik dari Rp26 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.
“Kenaikan sudah hampir dua minggu. Faktornya banyak, mulai dari pakan, hingga dampak program MBG. Untuk stok barang aman, tapi pembelian dari ibu rumah tangga banyak berkurang,” jelasnya.
Agus berharap harga kebutuhan pokok kembali normal agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
“Kami ingin harga stabil, biar semua kalangan bisa membeli tanpa terbebani,” katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Muka Cianjur, Santi Harmila, membenarkan adanya penurunan daya beli masyarakat. Selain faktor harga tinggi, persaingan dengan pasar alternatif dan belanja online juga ikut memengaruhi.
Baca Juga:Buang Sampah Tidak Sesuai Jadwal di Cianjur, Siap-siap Kena OTT !Disbudpar Cianjur Ambil Alih Pengelolaan Retribusi Kawasan Wisata Cibodas
“Keluhan pedagang memang banyak, apalagi di lantai satu fashion kalah dengan online, sementara di bawah melemahnya daya beli masyarakat yang datang ke pasar. Ada juga pasar bayangan di dekat rumah warga yang menjadi alternatif,” ujarnya. (dik)