CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM -Sebanyak 500 ruang kelas SD di Kabupaten Cianjur, dilaporkan rusak berat dan tidak lagi layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Kerusakan tersebut tersebar di 1.200 sekolah dasar yang berada di 32 kecamatan.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Disdikpora Kabupaten Cianjur, Baihaki, mengungkapkan jumlah ruang kelas rusak sebelumnya jauh lebih besar.
“Awalnya tercatat ada 1.649 ruang kelas dalam kondisi rusak. Namun secara bertahap telah dilakukan perbaikan dan pembangunan. Saat ini, masih tersisa sekitar 500 ruang kelas yang kondisinya rusak berat,” ujarnya, Senin 29 September 2025.
Baca Juga:Ganjar Ramadhan Tekankan Seluruh SPPG MBG di Cianjur untuk Patuhi SOP31 Kepala Sekolah di Cianjur Diberhentikan dari Jabatannya, Ini Penjelasan Disdikpora
Menurutnya, kerusakan tersebut disebabkan oleh dua faktor utama, yakni usia bangunan yang sudah tua dan dampak bencana alam.
“Kebanyakan ruang kelas sudah lapuk dimakan usia. Selain itu, gempa bumi yang mengguncang Cianjur beberapa waktu lalu juga meninggalkan kerusakan yang belum seluruhnya tertangani,” katanya.
Dia menuturkan keterbatasan anggaran menjadi kendala utama percepatan perbaikan. Setiap tahun, pemerintah daerah hanya mampu mengalokasikan antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas.
“Nominal itu hanya cukup membangun sekitar 60 sampai 70 ruang kelas per tahun. Jadi, kami harus membuat skala prioritas,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bantuan Provinsi (Banprov). Namun, kontribusinya masih terbatas.
“DAU dan Banprov hanya bisa menutupi sekitar 30 ruang kelas setiap tahunnya. Jadi tetap belum sebanding dengan kebutuhan,” katanya.
Lebih lanjut, tahun ini, Disdikpora menargetkan pembangunan sekitar 70 ruang kelas dari ruang belajar yang rusak berat.
Baca Juga:Pemilihan Ketua RT 02/RW 05 Kampung Sirnagalih Desa Pananggapan Cibinong Cianjur Digelar Layaknya Pemilu Kabupaten Cianjur Berhasil Capai UHC Prioritas, Tapi Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap Belum Ideal
“Harapannya penanganan bisa terus dipercepat agar kegiatan belajar siswa tidak lagi terganggu, dan kualitas pendidikan tetap terjaga,” pungkasnya.