CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Pemerintah memberi waktu satu bulan bagi seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menuntaskan Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) sebagai langkah pencegahan terulangnya kasus keracunan makanan.
Sebagaimana dikutip dari laman Disway, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kebijakan ini pada Senin, 29 September 2025. “Tujuannya untuk memastikan standar kebersihan, kualitas tenaga kerja, serta proses pengolahan makanan yang aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Pengawasan akan dilakukan secara menyeluruh oleh pemerintah pusat bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah daerah, mulai dari pemilihan bahan hingga proses penyajian. Rapat koordinasi berikutnya dijadwalkan pada Rabu mendatang untuk menilai progres perbaikan.
Baca Juga:Jadwal Pertandingan Sepak Bola Senin, 29 September 2025Jadwal Persib Bandung Bulan Oktober 2025, Bobotoh Wajib Tahu!
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa SLHS kini menjadi persyaratan mutlak bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Kalau tidak punya SLHS, potensi insiden akan berulang. Jadi sifatnya wajib, bukan lagi sekadar rekomendasi,” tegasnya usai rapat koordinasi penanganan KLB MBG, Minggu, 28 September 2025.
Dapur yang bermasalah akan ditutup sementara untuk evaluasi dan investigasi. Pemerintah juga mewajibkan perbaikan sanitasi, termasuk sterilisasi peralatan makan dan pengelolaan limbah. Selain itu, pelatihan juru masak akan diperkuat dengan materi HACCP, sanitasi personal, serta manajemen bahan pangan.
Modul pelatihan terbaru akan segera disebarluaskan dengan pendampingan dari BGN dan dinas kesehatan daerah. Melalui langkah ini, pemerintah berharap sistem pangan lokal lebih terjamin keamanannya sekaligus berkelanjutan.