CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Anggota Komisi XIII DPR RI, Isfhan Taufik Munggaran, menegaskan program penguatan Pancasila harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Dirinya pun mendesak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menjadikan program penguatan nilai-nilai luhur bangsa sebagai agenda yang rutin dan mendesak.
Pernyataan tersebut disampaikan Isfhan di sela-sela kegiatan penguatan relawan Kebajikan Pancasila yang digelar di Karang Potong, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Minggu 28 September 2025.
Baca Juga:Kabupaten Cianjur Berhasil Capai UHC PrioritasHarhubnas 2025, Bupati ke Dishub Cianjur: Jalankan Tugas dengan Baik
Dirinya memilih lokasi acara penguatan relawan di wilayah Selatan Kabupaten Cianjur, untuk memastikan pesan dan nilai-nilai Pancasila tersampaikan hingga ke akar rumput. Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 300 peserta yang berasal dari 11 desa dengan berbagai elemen masyarakat.
“Pemilihan lokasi ini merupakan bentuk komitmen nyata dalam mengawal Pancasila menjangkau daerah terpencil,” ucap Isfhan.
Menurutnya, BPIP sebelumnya pernah mengumpulkan seluruh kepala daerah se-Indonesia di Gedung MPR RI untuk diberikan pembekalan. Namun, Isfhan menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Saya belum berkoordinasi lebih lanjut, apakah pembekalannya itu akan diadakan di tingkat daerah ke bawah, ataukah harus ada sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dengan daerah untuk memastikan program ini berjalan efektif,” ujar Politisi Golkar tersebut.
Dia menilai, koordinasi lebih lanjut masih sangat diperlukan untuk menentukan mekanisme sosialisasi berikutnya. Tujuannya jelas, untuk memastikan setiap elemen masyarakat, termasuk yang berada di desa, mendapatkan edukasi yang memadai tentang moral dan etika.
“Tujuannya agar kita bisa memberikan pelajaran tentang moral dan etika. Program penguatan nilai Pancasila harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” kata Isfhan.
Lebih lanjut dia menyoroti terjadinya kasus kekerasan seksual, tawuran hingga penganiayaan berat yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Isfhan mengatakan, hal ini telah mencederai seluruh sila dalam Pancasila, mulai dari sila pertama hingga kelima.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Bakal Bentuk Satgas Pengawasan MBGDari Biji Kopi Cikajang, Menuju Ekspor Dunia: Jejak Nyata Astra dalam Pemberdayaan Desa
“Seperti di Kabupaten Cianjur yang mencatat setidaknya 126 kasus serius. Kasus-kasus seperti kekerasan seksual, tawuran antar pelajar yang jatuh ke jurang, hingga pengeroyokan dan penganiayaan berat lainnya menunjukkan bahwa ini adalah “situasi yang darurat”. Pancasila harus hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai pedoman moral,” katanya.