Buruh Asal Cianjur Tewas Usai Terkena Ledakan Tabung Gas di Bogor, Bupati Bertindak

Buruh Asal Cianjur Tewas Usai Terkena Ledakan Tabung Gas di Bogor, Bupati Bertindak
Ilustrasi jenazah. (Foto: Pixabay)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Akmal (17), seorang buruh kulit lumpia asal Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, tewas usai menjadi korban ledakan tabung gas di tempat kerjanya yang berlokasi di Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari beberapa unggahan yang viral di berbagai media sosial, peristiwa itu terjadi sekitar dua pekan lalu. Akmal sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Depok akibat luka bakar serius sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Jumat, 26 September 2025.

Tak hanya itu, masalah lain muncul terkait pembiayaan perawatan medis korban. Akmal tidak tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan maupun jaminan sosial ketenagakerjaan dari pihak perusahaan tempatnya bekerja. Akibatnya, biaya rumah sakit yang mencapai Rp36,4 juta tidak tertanggung oleh jaminan apa pun.

Baca Juga:Desa di Bogor jadi Jaminan ke Bank, Disita Negara hingga DilelangPolisi Tangkap 53 Tersangka Kasus Narkoba di Cianjur

Setelah itu, keluarga korban bersama pemilik usaha terpaksa menggadaikan BPKB kendaraan demi melunasi sebagian biaya agar jenazah dapat dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan. Kondisi itu menambah beban berat yang harus ditanggung keluarga.

Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah tersebut.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Cianjur, saya menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ananda Akmal. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Wahyu, pada Sabtu 27 September 2025.

Dia menyebut pihaknya akan segera mengambil tindakan dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Depok terkait penanganan biaya pengobatan almarhum selama dirawat sampai tewas di RSUD Depok.

“Prinsipnya, jangan sampai korban musibah dibebani biaya yang melampaui kemampuan. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkot Depok agar hak atas layanan kesehatan korban dapat dipastikan,” katanya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menugaskan Dinas Sosial dan perangkat daerah terkait untuk mendampingi keluarga korban, termasuk memastikan penanganan terhadap pekerja lain yang kemungkinan masih menjalani perawatan akibat insiden tersebut.

“Ke depan, kami akan memperkuat sosialisasi dan pengawasan terkait keselamatan kerja dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja, agar kejadian seperti ini tidak kembali menimpa warga kita,” pungkasnya.

0 Komentar